SHANGHAI, Shanghai mengambil sejumlah langkah untuk memenuhi permintaan kebutuhan sehari-hari warganya, terutama kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh lansia serta ibu dan bayi, seiring dengan pemberlakuan manajemen tertutup sementara di megakota tersebut akibat lonjakan infeksi COVID-19.
Shanghai memiliki cadangan beras, tepung, minyak, dan daging yang cukup, sedangkan pasokan sayuran dan daging babi yang diperlukan dapat dikirim dari kota-kota lain ke Shanghai kapan saja, kata Wakil Wali Kota Shanghai Chen Tong dalam konferensi pers pada Kamis (7/4).
Menurut Chen, sejumlah toko swalayan dan pasar makanan berhenti beroperasi karena situasi epidemi saat ini. Kapasitas pengiriman dari platform e-commercejuga menurun secara signifikan akibat melonjaknya kembali infeksi COVID-19.
Shanghai akan berusaha untuk memecahkan masalah rendahnya efisiensi dalam distribusi dengan memperluas skala penyimpanan dan meluncurkan paket pasokan untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya, kata Chen.
“Melalui komite lingkungan, kebutuhan masyarakat akan dikumpulkan dan pesanan mereka akan diantarkan oleh sukarelawan komunitas,” kata Chen.
Shanghai membuat daftar putih untuk memulihkan operasi pasar grosir, pusat distribusi, gudang e-commerce, dan sejumlah outletlain yang secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi. Kurangnya tenaga kerja juga akan diatasi dengan mengizinkan kurir-kurir dari komunitas yang tidak terdampak epidemi untuk kembali bekerja.
Menanggapi kebutuhan kelompok khusus, Shanghai membentuk saluran darurat di platform e-commerce. Contohnya, pengiriman produk untuk ibu dan bayi, seperti susu bubuk bayi, akan diprioritaskan. [Xinhua]