WARTABUANA – Jumlah rumah tangga di Makau yang menggunakan internet pada 2020 meningkat 1.200 secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 183.500, atau 91,9 persen dari total rumah tangga di daerah administratif khusus itu, sebut layanan statistik Makau pada Jumat (19/3).
Laporan terbaru dari Layanan Statistik dan Sensus Makau (DSEC) mengindikasikan bahwa jumlah rumah tangga yang menggunakan koneksi pita lebar (broadband) serat optik terus meningkat, naik 6,5 persen (yoy) menjadi 147.800, atau mewakili 80,5 persen dari total rumah tangga yang menggunakan internet.
Proporsi rumah tangga yang menggunakan broadband seluler untuk mengakses internet tumbuh 0,1 poin persentase (yoy) menjadi 98,0 persen, yang mengindikasikan prevalensi penggunaan broadband seluler yang kian meningkat di antara rumah tangga, imbuh laporan itu.
Jumlah pengguna internet berusia 3 tahun ke atas mencapai 566.300, naik 2,2 persen (yoy). Tingkat penetrasi internet untuk populasi berusia antara 15 hingga 24 tahun tercatat 99,3 persen, naik 0,1 poin persentase (yoy).
Sementara itu, 73,2 persen populasi berusia 55 tahun ke atas tercatat menggunakan internet, meningkat 4,2 poin persentase. Terkait frekuensi penggunaan internet, sebanyak 93,6 persen pengguna internet menjadi pengguna harian, naik 0,1 poin persentase.
Sedangkan untuk tujuan penggunaan, sebagian besar pengguna menggunakan internet untuk komunikasi (95,9 persen) dan hiburan online (83,9 persen), meskipun masing-masing mencatat penurunan 0,2 dan 1,8 poin persentase (yoy). Di sisi lain, proporsi E-banking tumbuh 11,6 poin persentase menjadi 51,0 persen. Jumlah pembelanja online meningkat 17,0 persen menjadi 145.000.
Proporsi rumah tangga yang memiliki peralatan komputer turun 3,4 poin persentase (yoy) menjadi 72,2 persen, setara dengan 144.100 rumah tangga. Tingkat penetrasi komputer merosot 2,9 poin persentase menjadi 48,9 persen. [Xinhua]