Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al-Jadaan berbicara dalam wawancara di venue konferensi Future Investment Initiative (FII7) ketujuh di Riyadh, Arab Saudi, pada 26 Oktober 2023. (Xinhua/Wang Haizhou)
RIYADH, 3 November (Xinhua) — Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan mengatakan pihaknya menyambut baik investasi China di sektor nonminyak yang berkembang pesat.
Perekonomian nonminyak Arab Saudi mencapai pertumbuhan 6,1 persen pada kuartal kedua, seiring negara itu terus mengurangi ketergantungannya pada minyak, kata Al-Jadaan kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Al-Jadaan mengatakan perbankan, digitalisasi dan teknologi, serta manufaktur dan pertambangan, merupakan sektor-sektor yang menjadi fokus Kerajaan Arab Saudi untuk mendiversifikasi perekonomiannya, menambahkan bahwa peluang di bidang-bidang ini “sangat besar”.
![](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2023/11/view-e4pGIK.jpeg)
Foto yang diabadikan pada 14 Agustus 2022 ini memperlihatkan pemandangan jalan di Riyadh, Arab Saudi. (Xinhua/Wang Haizhou)
“China adalah mitra dagang terbesar kami. Setidaknya ada empat menteri yang mengunjungi China tahun ini untuk berbicara dengan para pelaku bisnis China, yang mencakup bidang infrastruktur, teknologi, dan petrokimia,” tuturnya.
Al-Jadaan menambahkan bahwa Arab Saudi juga mencari peluang investasi baru di China.
“Kami sedang berinvestasi di perusahaan petrokimia, digital dan teknologi, dan kami coba mencari cara untuk berinvestasi di sektor baru, termasuk kendaraan listrik dan energi terbarukan,” katanya.
“Saya sangat yakin dengan bagaimana perekonomian China dikelola,” katanya, mengutip kinerja pertumbuhan China dalam beberapa dekade terakhir dan perekonomiannya yang besar serta solid.
Dia mengatakan China memiliki lebih banyak potensi pertumbuhan dalam teknologi dan digitalisasi.
![](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2023/11/view-0z89Fx.jpeg)
Orang-orang menghadiri Huawei Cloud Summit Saudi Arabia 2023 di Riyadh, Arab Saudi, pada 4 September 2023. (Xinhua/Wang Haizhou)
“Saya pikir cara terbaik adalah dengan bekerja sama dan membantu pertumbuhan ekonomi dunia,” kata menteri tersebut, menyerukan negara-negara untuk menghindari fragmentasi dan pembatasan perdagangan.
Menteri itu juga membela China terkait apa yang disebut teori “jebakan utang”. “China pergi ke Afrika dan Asia ketika mereka membutuhkan bantuan. Jadi bagi kami untuk datang dan mengkritik China, itu tidak adil.”
Al-Jadaan mengatakan negara-negara perlu bekerja sama alih-alih memusuhi China. “Kita perlu bekerja sama dengan China untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah merestrukturisasi utang mereka,” papar Al-Jadaan. [Xinhua]