JAKARTA, Sejumlah perguruan tinggi vokasi atau politeknik di Indonesia pada pekan lalu mencapai kesepakatan kerja sama baru dengan perguruan tinggi vokasi dan pelaku industri asal China.
Sebanyak 13 perguruan tinggi vokasi dan beberapa perusahaan China mengunjungi Indonesia baru-baru ini untuk menghadiri Indonesia-China Annual Conference on Vocational Education Cooperation and Development yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa perguruan tinggi setempat berhasil mencapai kerja sama baru. Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menandatangani dokumen kerja sama dengan perusahaan alat konstruksi asal China, LiuGong, beserta dua perguruan tinggi yakni Liuzhou Vocational and Technical College (LVTC) dan Guangxi Eco-Engineering Vocational and Technical College (GEVTC), yang memungkinkan mahasiswa Polsri mengikuti setahun pendidikan di perguruan tinggi China dan setahun program magang di negara tersebut.
Politeknik Manufaktur Bandung menandatangani kerja sama pertukaran mahasiswa dan dosen dengan dua perguruan tinggi yakni Hunan Mechanical & Electrical Polytechnic dan Chongqing College of Electronic Engineering, serta kerja sama magang industri dengan Hopu Digital Technology Co., Ltd. dan Major (AI AND VR) Introduction.
Beberapa kemitraan lainnya yang dicapai baru-baru ini meliputi kerja sama pendidikan antara Politeknik Negeri Medan dan Shanxi Vocational University of Engineering Science and Technology, Politeknik Negeri Padang dan Hunan Mechanical and Electrical Polytechnic, Politeknik Negeri Jember dan Changzhou Vocational Institute of Mechatronic Technology, serta kerja sama spesifik pendidikan teknik sipil antara Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Zhejiang Institute of Communications.
Indonesia-China Annual Conference on Vocational Education Cooperation and Development yang digelar Kemenko PMK pada akhir pekan lalu berlangsung pada akhir April, bertujuan menyelaraskan pendidikan vokasi kedua negara termasuk dari aspek kurikulum, hubungan dengan industri, hingga level kompetensi. [Xinhua]