Tingginya jumlah infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron masih berpotensi membuat sistem perawatan kesehatan di AS kewalahan.
NEW YORK CITY, Seiring varian Omicron yang sangat menular mengambil alih dominasi kasus di tengah pandemi yang masih berlangsung, Amerika Serikat (AS) mencatat lonjakan infeksi COVID-19 paling signifikan sejak awal pandemi, memberikan tekanan tambahan terhadap sistem perawatan kesehatan yang kewalahan.
“Kita melihat penyebaran virus yang luar biasa di berbagai rumah sakit, sehingga (situasi) kita berubah dari hampir tidak ada countydi negara ini yang berisiko mengalami kelebihan kapasitas menjadi lebih dari setengahnya yang kini berisiko mengalami kelebihan kapasitas,” ungkap Jeremy Faust, seorang dokter Unit Gawat Darurat (UGD) di Brigham and Women’s Hospital di Boston, seperti dikutip ABC News pada Minggu (9/1).
Meskipun studi awal yang dilakukan secara global menunjukkan bahwa varian Omicron mungkin menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya, para pejabat kesehatan mengatakan bahwa tingginya jumlah infeksi yang disebabkan oleh varian baru ini masih bisa berpotensi membuat sistem perawatan kesehatan di AS kewalahan.
“Beban pada sistem perawatan kesehatan diperburuk oleh kekurangan staf di seluruh negeri dan kapasitas rumah sakit yang meningkat karena banyak pasien lain mencari perawatan untuk alasan yang tidak terkait dengan virus corona,” kata laporan ABC News.
“Akibat tsunami kasus Omicron, volume pasien memengaruhi layanan kesehatan dan komunitas kita,” kata Rebecca Weintraub, asisten profesor Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial di Harvard Medical School. “Meskipun kita sangat beruntung bahwa rawat inap telah dipisahkan, penyebaran yang cepat tetap mengkhawatirkan.”
Pada akhir Desember lalu, Anthony Fauci, Kepala Penasihat Medis untuk Gedung Putih, menunjukkan disparitas antara kasus infeksi dan rawat inap sebagai indikator “kuat” bahwa Omicron tidak terlalu parah, karena AS belum mengalami peningkatan persentase relatif rawat inap.
“Bahkan kalaupun Anda memiliki persentase keparahan yang lebih rendah, ketika orang yang terinfeksi bertambah berkali-kali lipat, jumlah bersihnya adalah Anda masih akan melihat banyak orang yang akan membutuhkan rawat inap. Dan itulah alasan kita mengkhawatirkan tekanan dan beban berlebih pada sistem rumah sakit,” kata Fauci kepada ABC News pada awal bulan ini.
Varian Omicron mencakup sekitar 95,4 persen dari kasus COVID-19 baru di AS untuk pekan yang berakhir pada 1 Januari, demikian dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS dalam proyeksi terbaru yang diterbitkan pada 4 Januari.
Hanya dua wilayah di AS, yakni New England dan sebagian Midwest, yang cakupan varian Omicronnya belum mencapai 90 persen secara lokal, kata lembaga tersebut, seraya mencatat bahwa varian Delta, yang dominan hingga beberapa pekan yang lalu, mencakup hampir semua kasus sisanya. [Xinhua]