BEIJING, Kota Beijing mengambil tindakan dengan menerapkan langkah cepat dan tertarget guna meredam penyebaran infeksi setelah kemunculan kembali kasus COVID-19 lokal yang dilaporkan baru-baru ini.
Pada Minggu (23/1), Fengtai, sebuah distrik dengan populasi sekitar 2 juta orang, mengadakan tes asam nukleat di seluruh wilayahnya untuk menekan risiko penularan di tengah masyarakat setelah terdeteksinya satu infeksi klaster.
Otoritas Fengtai mendirikan lebih dari 1.000 lokasi pengambilan sampel, yang sebagian besar terletak di area permukiman, serta mengerahkan lebih dari 13.000 tenaga kesehatan dan petugas pendukung layanan untuk memastikan tes berjalan lancar serta efisien. Selain itu, 10 distrik lainnya di Beijing mengirimkan 4.600 tenaga kesehatan ke Fengtai guna membantu upaya antiepidemi tersebut.
“Pagi-pagi sekali, para petugas mendirikan lokasi pengambilan sampel di kawasan permukiman kami dan mulai mengetuk pintu untuk mengingatkan warga agar menjalani tes,” tutur seorang wanita bermarga Xu di area permukiman Shouwei pada Minggu.
Dari Sabtu (22/1) pukul 16.00 waktu setempat hingga Minggu pukul 16.00, Beijing melaporkan sembilan kasus penularan lokal COVID-19, yang mencakup lima kasus terkonfirmasi dan empat kasus tanpa gejala.
Sejak 15 Januari, Beijing telah melaporkan total 43 kasus COVID-19 lokal, dengan enam di antaranya merupakan varian Omicron dan 37 lainnya merupakan varian Delta, ujar Pang Xinghuo, wakil kepala pusat pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat kota setempat.
Saat ini, wabah varian Omicron telah distabilkan, dengan kasus baru berasal dari area-area yang telah berada dalam pengendalian epidemi, dan risiko penyebaran di masyarakat pun bisa dibatasi, imbuh Wang. [Xinhua]