Seorang anak berswafoto dengan bunga di Pasar Bunga Dounan yang berada di Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, pada 13 Juli 2023. (Xinhua/Chen Xinbo)
KUNMING, 1 Februari (Xinhua) — Provinsi Yunnan, pemasok utama bunga di China barat daya, mengekspor bunga potong segar senilai 570 juta yuan (1 yuan = Rp2.196) atau sekitar 80 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.775) pada 2023, menduduki peringkat pertama pemasok bunga di China selama lima tahun berturut-turut.
Mohan, pelabuhan darat paling nyaman yang menghubungkan China ke Laos, dan juga Asia Tenggara, mengalami lonjakan nilai ekspor bunga potong segar sebesar 39,3 persen menjadi 150 juta yuan pada 2023, menurut otoritas bea cukai Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan.
Bunga termasuk dalam kategori barang “segar dan mudah rusak” karena masa penyimpanannya yang pendek dan perlunya pengawetan dengan suhu yang terkontrol selama pengangkutan.
Untuk memastikan ekspor barang-barang khusus ini tepat waktu, Bea Cukai Mengla, yang berada di bawah administrasi Bea Cukai Kunming, membuka sebuah “jalur hijau”, bersama dengan serangkaian langkah seperti deklarasi terlebih dahulu dan inspeksi sesuai permintaan, ungkap Zhang Peiran, seorang pejabat di Bea Cukai Mengla.
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) membantu memfasilitasi ekspor-ekspor tersebut dan menurunkan tarif.
“Dengan memanfaatkan RCEP, bunga mawar, lili, dan bunga segar lainnya dari perusahaan kami memasuki pasar Thailand dengan tarif nol, yang semakin memperkuat daya saing kami,” ujar Tang Jun, wakil manajer perusahaan bunga yang berbasis di Kota Yuxi, Yunnan. [Xinhua]