LANZHOU – Hui Chunguang (65) adalah seorang pria penyandang tunanetra. Namun, kebutaan tidak menghentikannya untuk bepergian ke luar rumah.
Berkat kemajuan teknologi, aksesibilitas informasi membuat para penyandang tunanetra bisa menggunakan ponsel pintar dan komputer dengan bebas. Seperti Hui Chunguang, banyak warga penyandang tunanetra di Provinsi Gansu dapat membaca di Perpustakaan Provinsi Gansu.
Di perpustakaan ini, terdapat ruang baca khusus untuk penyandang tunanetra, dengan koleksi lebih dari 5.300 volume buku braille dan lebih dari 6.700 buku audio.
HUI CHUNGUANG, Warga Lanzhou ; “Membaca adalah cara terbaik bagi saya untuk tetap terhubung dengan orang lain dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Buku itu seperti harta karun. Membaca itu baik.”
CHE CHANGTAI, Warga Lanzhou ; “Bagi penyandang tunanetra seperti saya, kami mendapatkan pengetahuan dari buku-buku di sini. Perpustakaan ini menjadi platform yang bagus bagi kami untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain buku berhuruf braille, membaca semakin banyak buku audio di sini juga menyenangkan.”
China terus melanjutkan pengembangan materi-materi braille. China Braille Press telah menerbitkan sekitar 2.000 ragam buku braille. Bagi penyandang tunanetra seperti Hui Chunguang, buku menerangi kehidupan mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China. (XHTV)