NEW DELHI – Hampir 2.500 cula badak dengan bobot sekitar 1.300 kilogram dibakar dalam tumpukan kayu besar di Negara Bagian Assam, India timur laut.
Langkah yang dilakukan pada Rabu (22/9) itu adalah untuk memperingati Hari Badak Sedunia. Cula-cula yang dibakar tersebut disita dari para pemburu liar dan pedagang ilegal, atau diambil dari badak yang mati di taman nasional dan suaka margasatwa negara bagian tersebut sejak 1979, kata seorang pejabat pemerintah negara bagian itu.

Assam merupakan rumah bagi sekitar 70 persen dari total populasi badak bercula satu di India, dengan data resmi menunjukkan jumlah badak saat ini mencapai lebih dari 2.900 ekor. Sekitar 75 persen dari seluruh populasi badak di India ditemukan di tiga negara bagian, yakni Assam, Uttar Pradesh, dan Benggala Barat.
“Upaya-upaya yang dilakukan tepat waktu serta perlindungan dan pengelolaan yang ketat dari pemerintah India dan pemerintah negara bagian telah memulihkan populasi badak di negara ini dalam beberapa tahun terakhir,” tutur seorang pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim India.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah federal India mengambil langkah-langkah untuk melindungi populasi badak dan meningkatkan sebaran spesies tersebut.
Menurut sebuah laporan media, pada 2005, departemen kehutanan Negara Bagian Assam bergabung dengan program ambisius pemerintah federal, Visi Badak India (Indian Rhino Vision/IRV) 2020, yang membantu memperkenalkan kembali badak ke salah satu area habitat bersejarahnya, Taman Nasional Manas.
“Pada 2005, ketika program itu dirancang, kawasan lindung ini tidak memiliki badak di alam liar dan pada 2018, populasi badak di taman itu mencapai 36 ekor,” menurut laporan media tersebut. [Xinhua]