GUANGZHOU, Indonesia dan China telah menjalin pertukaran antarmasyarakat dan budaya jangka panjang serta kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan (win-win) dalam hubungan diplomatik selama 70 tahun terakhir, kata Puteri Anetta Komarudin, Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dengan China, dalam sesi wawancara dengan Xinhua pada Forum Pemimpin Muda Asia (Asia Youth Leaders Forum) yang dibuka pada Sabtu (25/3) di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan.
Dia mengatakan bahwa di sepanjang tahun 2022, volume konstruksi Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) di Indonesia telah mencapai 2,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.174), terbesar ketiga di antara negara-negara penerima lainnya, dan sedikitnya 15.000 pelajar Indonesia saat ini sedang belajar di China. Selain itu, Indonesia juga berencana memperkenalkan teknologi kendaraan energi baru dari China.
Foto yang diabadikan pada 25 Maret 2023 ini menunjukkan Puteri Anetta Komarudin, anggota DPR RI sekaligus ketua Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia sedang berpidato pada pembukaan Forum Pemimpin Muda Asia (Asia Youth Leaders Forum) (Xinhua/Lu Hao)
Puteri Anetta Komarudin, anggota DPR RI sekaligus ketua Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia, bertugas di Komisi XI DPR RI, mengawasi sektor keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan nasional. Dia juga merupakan anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, yang di dalamnya dia menjabat sebagai ketua GKSB DPR RI dengan China.
Tahun ini menandai peringatan 10 tahun BRI. Menurut Puteri, inisiatif itu memberikan dukungan signifikan bagi Visi 2045 Indonesia dan berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur negara.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa kedua negara telah sepakat bahwa inisiatif itu harus dapat menciptakan nilai tambah dan menghasilkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengentaskan kemiskinan, yang pada gilirannya juga akan berkontribusi terhadap salah satu pilar utama visi tersebut, yakni fokus pada pembinaan sumber daya manusia yang sehat, berpendidikan, dan terampil.
Indonesia merupakan mitra investasi terbesar ketiga China, dan banyak proyek investasi dari China saat ini tengah berlangsung, termasuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan segera rampung.
“Proyek tersebut tidak hanya memberikan banyak peluang kerja bagi masyarakat setempat di Provinsi Jawa Barat, tempat saya terpilih, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di area sekitar proyek,” ujar Puteri.
Foto yang diabadikan pada 25 Maret 2023 ini menunjukkan lokasi penyelenggaraan Forum Pemimpin Muda Asia (Asia Youth Leaders Forum) di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Lu Hao)
Forum Pemimpin Muda Asia bertujuan untuk menyediakan platform bagi para pemimpin muda di Asia untuk saling bertukar gagasan, mempererat persahabatan, dan menunjukkan bakat mereka. Puteri berharap pemuda dari kedua negara dapat saling bertukar wawasan dan memperluas kerja sama.
“Saya telah bertemu dengan banyak pemuda China yang berkecimpung di sektor bisnis dan pemerintahan atau dunia politik seperti rekan-rekan mereka di Indonesia. Dan kedua negara mengapresiasi kekuatan pemuda,” kata Puteri.
Dia berharap kedua negara dapat memfasilitasi pengalaman lintas budaya melalui program studi atau pertukaran budaya. “China memiliki sektor pendidikan yang sangat kuat sehingga bisa berhasil dan berkembang menjadi perekonomian maju hanya dalam waktu beberapa puluh tahun. Itulah sebabnya saya terus mendorong agar lebih banyak beasiswa diberikan kepada pelajar Indonesia untuk program Magister dan Doktor. Setiap kali mereka pulang usai menyelesaikan studi mereka di China, mereka akan membawa nilai-nilai dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan di sektor bisnis kita atau bahkan di pemerintahan,” ujar Puteri.
Melalui pertukaran dan aktivitas berbagi pengetahuan, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memperoleh keterampilan sehingga negara dapat menjadi mandiri di bidang teknologi di masa depan, katanya. Dia menambahkan bahwa saat ini sedikitnya terdapat 15.000 pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di China dan dia menyambut lebih banyak kaum muda China yang belajar di Indonesia.
Puteri juga mengharapkan kerja sama di lebih banyak bidang, seperti pengembangan energi baru. Menurutnya, guna mewujudkan pembangunan hijau, Indonesia harus menciptakan ekosistem yang stabil. Sebagai contoh, untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik, berbagai infrastruktur perlu disediakan.
Indonesia baru saja memberlakukan insentif untuk kendaraan listrik dan berencana untuk memperkenalkan teknologi-teknologi terkait dari China, tempat industri tersebut sedang berkembang pesat, ungkap Puteri.
Data menunjukkan bahwa pada 2022, produksi dan penjualan kendaraan energi baru di China mencapai 7,058 juta dan 6,887 juta unit, dengan tingkat pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) masing-masing sebesar 96,9 persen dan 93,4 persen. Sementara itu, volume penjualan kendaraan listrik murni tercatat sebanyak 5,365 juta unit, dengan peningkatan 81,6 persen (yoy).
Selama forum yang berlangsung tiga hari tersebut, sekitar 400 pemuda dari negara-negara Asia akan membahas berbagai topik termasuk mendorong kerja sama teknologi, mendukung pembangunan berstandar tinggi, meningkatkan layanan kesehatan, mendorong investasi keuangan, inovasi, dan kewirausahaan, serta pengembangan Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) Guangdong-Hong Kong-Makau. [Xinhua]