Foto berikut ini menunjukkan bangunan yang rusak akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur)
JAKARTA, 7 November (Xinhua) — Pemerintah Republik Indonesia kemungkinan akan merelokasi ribuan warga secara permanen dari zona berisiko tinggi menyusul letusan fatal Gunung Lewotobi Laki-Laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebelumnya pada pekan ini, yang merenggut 10 nyawa, demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto pada Rabu (6/11).
Suharyanto menjelaskan bahwa relokasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya tragedi di kemudian hari jika terjadi erupsi serupa.
Berdasarkan laporan BNPB, gunung setinggi 1.584 meter di Kabupaten Flores Timur itu mulai mengalami erupsi pada Minggu (3/11) malam. Akibat erupsi tersebut, 63 orang menderita luka-luka dan ratusan rumah serta bangunan lainnya rusak.
Ribuan warga tinggal dalam radius 7 km dari kawah, di mana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan larangan untuk semua aktivitas kecuali operasi penyelamatan korban.
“Sebanyak 2.734 keluarga terdampak dan harus direlokasi. Kita tidak boleh mengambil risiko yang tidak perlu. Relokasi ini bertujuan untuk melindungi anak cucu kita agar tidak mengalami bencana serupa di masa mendatang,” ujar Suharyanto saat mengunjungi masyarakat yang terdampak.
Sebagian besar warga, terutama yang berada di zona berisiko tinggi, telah setuju untuk direlokasi, menurut pernyataan dari BNPB. “Gunung tidak bisa dipindah, jadi masyarakat yang harus pindah ke tempat aman,” imbuh Suharyanto.
Hingga Rabu (6/11), jumlah pengungsi bertambah menjadi 4.436 orang, dengan banyak di antaranya mengungsi di pusat pengungsian atau di rumah kerabat mereka. Dalam kunjungannya, Suharyanto meyakinkan para pengungsi bahwa BNPB akan memenuhi semua kebutuhan dasar mereka.
Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan satu dari 127 gunung berapi aktif di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Indonesia kerap mengalami aktivitas vulkanis dan seismik. [Xinhua]