Sejumlah pejalan kaki melewati sebuah poster yang mengiklankan lokasi pengujian COVID-19 di New York, Amerika Serikat, pada 12 Mei 2022. (Xinhua/Michael Nagle)
NEW YORK CITY, 30 September (Xinhua) — Para ahli memperkirakan bahwa Long COVID-19 atau penyakit COVID-19 yang berkepanjangan berpotensi membuat ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kerugian hingga triliunan dolar dan hampir pasti akan memengaruhi banyak industri, menurut laporan situs web AS WebMD pada pekan ini.
“Total kerugian ekonomi bisa mencapai 3,7 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247),” kata situs web tersebut, mengutip pernyataan David Cutler, seorang profesor ilmu ekonomi di Universitas Harvard.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS, sebanyak 4 juta warga Amerika usia kerja jatuh sakit akibat Long COVID-19 sehingga tidak dapat bekerja, kata Katie Bach, seorang senior fellowdi Brookings Institution sekaligus penulis sebuah studi yang meneliti dampak Long COVID-19 pada pasar tenaga kerja.
“Itu berarti sebesar 230 miliar dolar AS pendapatan hilang, atau hampir 1 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) AS,” kata situs web itu. [Xinhua]