URUMQI – Sejumlah mesin pemanen terlihat bolak-balik melintasi ladang-ladang gandum emas di wilayah Qitai, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, salah satu lumbung gandum utama di kawasan itu.
Huang Yueyun, wakil sekretaris Partai di Desa Jiangbulake di Qitai, mengatakan bahwa berdasarkan panen gandum tahun ini, pendapatan rata-rata rumah tangga di desa tersebut diperkirakan mencapai 30.000 yuan (1 yuan = Rp2.222).
Pemandangan kegiatan memanen ini membuat desa itu terkenal, menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri, yang membuka saluran baru untuk pendapatan lokal, kata Huang.
“Biji-bijian gandum tahun ini relatif bulat, yang berarti bagus untuk penjualan,” kata Shi Fende, penduduk lokal Jiangbulake, sambil memindahkan gandum dari mesin pemanen ke dalam truknya.
Keluarganya menanam lebih dari 70 mu (sekitar 4,7 hektar) gandum tahun ini, dengan hasil sekitar 200 kg per mu, lebih baik dari panen tahun lalu, katanya.
Menurut departemen pertanian dan urusan pedesaan wilayah Qitai, area penanaman gandum di wilayah itu mencapai 1 juta mu tahun ini, dengan total output diharapkan mencapai 475.000 ton, yang juga lebih baik dari tahun lalu.
Area-area penanaman gandum sepanjang musim panas di Xinjiang telah dilaporkan mencapai 17 juta mu tahun ini, meningkat 6,2 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut departemen pertanian dan urusan pedesaan regional. Produksi gandum diperkirakan akan mencapai 6,3 juta ton, meningkat 7,7 persen (yoy) dan mengukir rekor baru. [Xinhua]