Seorang pria yang mengenakan masker terlihat di sebuah jalan di Washington DC, Amerika Serikat, pada 16 Desember 2022. (Xinhua/Ting Shen)
Temuan tersebut sejalan dengan sejumlah penelitian terdahulu yang mendokumentasikan bagaimana pada 2020 tingkat warga New York berkulit hitam dan Hispanik yang meninggal akibat COVID lebih tinggi ketimbang warga New York berkulit putih.
NEW YORK CITY, 7 Mei (Xinhua) — Diperkirakan bahwa 2 juta warga New York, atau hampir satu dari empat orang, kehilangan setidaknya satu kerabat dekat mereka akibat COVID-19 dalam 16 bulan pertama sejak merebaknya virus tersebut, lapor surat kabar The New York Times pada Jumat (5/5).
Hampir 900.000 warga New York kehilangan sedikitnya tiga orang yang dianggap dekat dengan mereka, kategori terbuka yang mencakup kerabat dan teman, menurut surat kabar itu mengutip survei yang dilakukan pada pertengahan 2021 oleh petugas sensus federal atas nama kota tersebut.
Temuan mengenai tingkat kehilangan merupakan salah satu hasil dari survei tersebut, yang dikenal sebagai New York City Housing and Vacancy Survey, yang memberikan informasi baru tentang dampak pandemi di kota itu.
“Temuan dari survei tersebut sejalan dengan sejumlah penelitian terdahulu yang mendokumentasikan bagaimana pada 2020 tingkat warga New York berkulit hitam dan Hispanik yang meninggal akibat COVID lebih tinggi ketimbang warga New York berkulit putih,” sebut laporan itu. [Xinhua]