Sejumlah orang melakukan selebrasi usai pemungutan suara terkait perubahan bendera Negara Bagian Mississippi di Jackson, Mississippi, Amerika Serikat, pada 28 Juni 2020. (Xinhua/Alan Chin)
“Semua ini merujuk pada argumen yang telah lama diajukan para aktivis tentang perantara kekuatan rasis yang mengalihkan dana dan sumber daya lainnya dari komunitas warga kulit hitam, dan penderitaan yang dialami warga kulit hitam karenanya,” kata MSNBC.
NEW YORK CITY, 8 September (Xinhua) — Masalah yang berlarut-larut terkait pasokan air di sejumlah kota dengan populasi warga kulit hitam terbesar di Amerika Serikat (AS) menunjukkan dampak dari pengabaian selama bertahun-tahun, demikian dilaporkan MSNBC pada Rabu (7/9).
“Tiga kota yang khususnya mengalami masalah air belakangan ini menyoroti ketidaksetaraan dalam penggunaan kas publik,” seperti tertulis dalam laporan itu.
Di Jackson, Mississippi, penduduk telah diperingatkan agar merebus air keran sebelum dikonsumsi selama beberapa pekan sebelum banjir bulan lalu di sebuah fasilitas pengolahan air, menyebabkan sebagian besar kota berpenduduk lebih dari 150.000 jiwa itu kehilangan akses air selama sepekan. Lebih dari 82 persen penduduk di Jackson, kota terbesar di Mississippi, adalah warga kulit hitam.
Baltimore, yang 62 persen lebih penduduknya berkulit hitam, juga mengalami masalah air karena infrastruktur. Sementara itu, penghuni Jacob Riis Houses, salah satu kompleks perumahan publik terbesar di New York City, pada Jumat (2/9) menerima pemberitahuan bahwa pasokan air mereka mengandung jejak arsenik.
“Semua ini merujuk pada argumen yang telah lama diajukan para aktivis tentang perantara kekuatan rasis yang mengalihkan dana dan sumber daya lainnya dari komunitas warga kulit hitam, dan penderitaan yang dialami warga kulit hitam karenanya,” tambah laporan itu. [Xinhua]