KAIRO – Sebuah misi arkeologi Mesir pada Jumat (27/8) menemukan berbagai peninggalan di sebuah kota komersial dan permukiman yang berasal dari era Yunani-Romawi di kota pesisir utara Alexandria.
Selama pekerjaan penggalian di daerah al-Shatby, “misi tersebut menemukan … sebuah jaringan besar tangki terowongan yang dicat merah muda untuk menampung air hujan, banjir, dan air tanah yang akan digunakan selama musim kemarau,” kata Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir.
Dia menambahkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan permukiman tersebut pernah dihuni sejak abad ke-2 sebelum Masehi (SM) hingga abad keempat Masehi (M).
Lebih lanjut, dia menuturkan sejumlah pot tembikar dan beberapa patung juga digali di lebih dari 40 sumur dan tangki di situs tersebut, yang menunjukkan bahwa populasi besar pernah menghuni area yang lokasinya tak jauh dari Alexandria itu. Alexandria merupakan ibu kota Mesir pada era Yunani-Romawi.
Misi tersebut juga menemukan beberapa rumah peristirahatan bagi para pelancong dan pengunjung yang menunggu mendapatkan izin untuk memasuki kota, serta rumah-rumah yang diyakini sebagai pusat pemungutan pajak, papar Waziri.
Dia melanjutkan bahwa studi awal di distrik kuno itu menemukan bahwa “situs tersebut terdiri dari jalan utama dan beberapa jalan cabang yang semuanya terhubung dengan jaringan sanitasi.”
Sementara itu, Direktur Jenderal Otoritas Kepurbakalaan Alexandria Khaled Abu Hamad mengatakan kota tersebut memiliki sebuah pasar besar, toko-toko yang menjual tembikar, dan pabrik pembuatan patung.
Dia menambahkan bahwa hampir 700 koin dan piring dalam berbagai bentuk dan sejumlah besar alat penangkap ikan juga ditemukan di kota kuno tersebut.
“Pekerjaan penggalian di kota tua ini memakan waktu sembilan bulan,” kata Abu Hamad, seraya menggarisbawahi pentingnya kota tersebut dalam menghubungkan arus perdagangan antara Timur dan Barat. [Xinhua]