Masyarakat dari berbagai latar belakang budaya di Jakarta turut merayakan festival Tahun Baru China, yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai Imlek.
Oleh Dames Alexander Sinaga
JAKARTA, 1 Februari (Xinhua) — Ratusan orang dari berbagai latar belakang budaya pada Senin (1/2) memadati sebuah pasar di Glodok, kawasan Pecinan terbesar di Jakarta, untuk membeli kue, pakaian, dan dekorasi untuk merayakan festival Tahun Baru China, yang lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai Imlek.
Pengunjung yang berjalan-jalan di kawasan Glodok, Jakarta Barat, disambut oleh serangkaian instalasi lampion merah tradisional yang digantung.
Namun, meningkatnya jumlah kasus harian COVID-19, menyebabkan pertunjukan perayaan, seperti tarian singa (di Indonesia dikenal sebagai barongsai) dan pesta kembang api, tidak diadakan di kawasan yang juga dikenal sebagai Pecinan itu.
Rachmawati, seorang warga etnis Jawa, biasa membawa kedua anaknya ke Glodok dari rumah mereka di bilangan selatan Jakarta menjelang Tahun Baru Imlek untuk menyaksikan pertunjukan barongsai.
“Anak-anak saya sudah lama menjadi penggemar atraksi barongsai. Hari ini, kami datang ke tempat ini hanya untuk mendapatkan kue-kue manis dan aksesori. Meski tidak ada atraksi barongsai, kami tetap senang,” katanya kepada Xinhua.
Sementara itu, Aileen Tan bersama rekan-rekannya mengunjungi pasar tersebut setelah jam kantor untuk menunjukkan kepada rekan-rekan kerjanya, yang bukan etnis Tionghoa, bagaimana biasanya masyarakat Tionghoa di Jakarta bersiap merayakan Tahun Baru Imlek. Di tempat itu mereka juga membeli beberapa pakaian, kue, serta beragam aksesori dekoratif.
“Di kantor, mereka meminta saya untuk membawa mereka berkeliling Pecinan. Mereka sangat senang ketika saya setuju,” ujar Tan, seorang warga Indonesia keturunan Tionghoa yang berasal dari Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, dan telah tinggal di Jakarta selama lebih dari lima tahun.
Tahun Baru Imlek 2022 jatuh pada hari Selasa (1/2), yang menandai awal Tahun Macan, menurut zodiak China.
Dalam dua pekan terakhir, jumlah pengunjung dan operasional bisnis di Glodok terus meningkat meski di tengah penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Arina, salah satu pemilik toko kue setempat, mengatakan bahwa tokonya dikunjungi banyak pelanggan dalam dua pekan terakhir.
“Akhir pekan lalu, toko saya ramai sekali,” kata wanita berusia 67 tahun itu seraya menambahkan bahwa beberapa pelanggannya bahkan berasal dari luar Pulau Jawa.
Dia mengaku bisnisnya sempat terdampak parah oleh pandemi tahun lalu. “Syukurlah, sekarang semakin banyak pelanggan yang datang. Mudah-mudahan Omicron tidak membuat keadaan menjadi sulit,” ungkap Arina.
Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas pada Senin (31/1) menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada masyarakat Tionghoa di Tanah Air pada Tahun Macan.
“Semoga di sepanjang Tahun Macan Air ini segala persoalan dapat teratasi, dan kita semua senantiasa hidup dalam harmoni, damai, dan sejahtera,” ujar sang menteri.
Dia mengimbau masyarakat untuk merayakan hari raya ini dengan sederhana mengingat varian Omicron telah menyebar cepat ke seluruh penjuru negeri.
“Kita harus lebih berhati-hati. Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan sederhana tanpa mengurangi makna dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya. [Xinhua]