GUIYANG, Baru-baru ini, bunga-bunga yang bermekaran penuh di Provinsi Guizhou, China barat daya, telah menyambut banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati keindahan musim semi.
Menikmati awal mekarnya bunga sakura, membaca puisi China kuno, menyanyikan lagu rakyat, dan membuat lukisan tradisional China, para mahasiswa internasional dari Guizhou Vocational and Technical College of Water Resources and Hydropower berkumpul di taman setempat untuk merayakan datangnya musim semi di China.
Belajar di tengah lautan bunga dan membiarkan matahari menyinari buku-buku pelajaran, para mahasiswa internasional itu memanfaatkan puisi, lagu, dan lukisan untuk mengekspresikan musim semi China yang ada di hadapan mereka. Yu Dandan, seorang dosen dari Fakultas Pendidikan Internasional di sekolah tinggi tersebut, mengajarkan puisi China kuno tentang bunga-bunga musim semi yang bermekaran kepada para mahasiswa internasional tersebut.
Foto yang diabadikan pada 1 April 2024 ini menunjukkan pemandangan sebuah taman bunga sakura di Guian, Provinsi Guizhou, China barat daya. (Xinhua/Zhou Xuanni)
Das Eshan, mahasiswa asing asal Bangladesh, meresapi nuansa artistik puisi China kuno. “Pemandangan taman bunga sakura ini sangat menawan, dan keindahan yang digambarkan dalam puisi itu benar-benar tersaji di hadapan kami,” ujar Das Eshan.
Bercita-cita menjadi insinyur teknik mesin, Eshan (20) belajar secara mandiri selama dua tahun di Bangladesh sebelum berangkat ke China untuk menempuh studi lebih lanjut.
“Jurusan teknik mesin di China sangat bagus, dan China juga memiliki peralatan teknik mesin yang sangat canggih. Saya berharap dapat mempelajari lebih banyak pengetahuan dan keterampilan profesional di China, dan pulang ke kampung halaman saya untuk membantu lebih banyak pemuda seperti saya,” imbuhnya.
Sejumlah mahasiswa internasional sedang bersantai di sebuah taman bunga sakura di Guian, Provinsi Guizhou, China barat daya. (Xinhua/Zhou Xuanni)
Md Roknul Islam (25), mahasiswa Bangladesh yang mengenakan Hanfu, pakaian tradisional China, berwarna terang, menunjukkan bordiran halus di ujung busananya kepada sejumlah reporter. Roknul Islam telah menyelesaikan studi sarjananya di bidang automasi listrik di Chengdu dan datang ke Guizhou untuk menempuh studi lebih lanjut.
“Saya juga ingin mempelajari hubungan internasional dan mendalami pengetahuan profesional seperti keuangan dan politik. Saya berharap dapat memiliki kesempatan untuk mempromosikan kerja sama dan pertukaran ekonomi, perdagangan, serta budaya antara China dan Bangladesh di masa depan.”
Delgado Urena Sharlyn Olinda (33), mahasiswi asal Kosta Rika, sedang melukis bunga-bunga dan burung endemik China pada kipas bersama puisi favoritnya. “Belajar di lautan bunga, rasanya seperti memasuki dunia mimpi dengan semua bunga sakura di sekeliling kita,” kata Sharlyn.
Foto yang diabadikan pada 1 April 2024 ini menunjukkan pemandangan sebuah taman bunga sakura di Guian, Provinsi Guizhou, China barat daya. (Xinhua/Zhou Xuanni)
“Industri pariwisata budaya China sedang berkembang sangat pesat, inilah alasan saya datang untuk belajar manajemen pariwisata di China, dan saya ingin menjadi duta untuk mempromosikan pertukaran pariwisata budaya China-Karibia suatu hari nanti,” lanjut Sharlyn.
Al-Dhurafi Khaled Ahmed Ali Saleh (20), mahasiswa Yaman yang sedang mengulas lirik lagu “On Spring Mountain” bersama gurunya, segera mengumpulkan semua orang untuk mulai berlatih. Di tengah cahaya dan bunga-bunga musim semi, melodi dan nyanyian yang merdu menarik banyak wisatawan China untuk ikut bernyanyi.
“Niat awal kami adalah mengajar kelas di luar ruangan, dan memanfaatkan pendidikan yang indah untuk membuat para mahasiswa internasional lebih dekat dengan alam, dan meresapi puisi, lagu, dan lukisan China, serta mengapresiasi warna-warni Guizhou pada musim semi,” kata Yu. [Xinhua]