PBB – Layanan Udara Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Humanitarian Air Service/UNHAS), yang dioperasikan oleh Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP), kembali membuka penerbangan, yang memungkinkan 160 organisasi kemanusiaan terus melakukan aktivitas-aktivitas penyelamatan nyawa di provinsi-provinsi di Afghanistan, ungkap seorang juru bicara (jubir) PBB pada Kamis (2/9).
Saat ini, layanan penumpang udara itu menghubungkan Islamabad, ibu kota Pakistan, dengan Mazar-i-Sharif dan Kandahar di Afghanistan, dengan tiga penerbangan menuju Mazar-i-Sharif telah dilakukan sejak Minggu (29/8), ujar Stephane Dujarric, jubir Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Semua upaya sedang dilakukan untuk mempercepat berbagai operasi sesegera mungkin dan menambah jumlah destinasi penerbangan di Afghanistan. Selain itu, rute penerbangan kargo sedang diupayakan untuk mengangkut barang-barang nonpangan, seperti bahan medis dan pasokan darurat lainnya ke lokasi-lokasi yang paling membutuhkan, tutur Dujarric seperti dilansir oleh WFP.

Sejumlah kendaraan militer melaju di Mazar-i-Sharif, ibu kota Provinsi Balkh, Afghanistan utara, pada 31 Agustus 2021. (Xinhua/Kawa Basharat)
Saat ini, ibu kota Afghanistan, Kabul, masih belum dapat diakses lewat jalur udara, imbuh sang jubir. “Bandara itu masih belum dioperasikan, setidaknya bagi kami. Kami jelas sangat berharap bandara itu akan kembali beroperasi dalam waktu dekat. Saya rasa akses ke bandara-bandara di seluruh wilayah Afghanistan sangat penting mengingat kesulitan yang sering dihadapi saat bepergian via jalur darat. Dan pastinya bandara di Kabul itu sangat penting agar kami dapat merotasi staf dan mendatangkan barang.”
Layanan penumpang domestik UNHAS membutuhkan biaya 18 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.281), sementara rute penerbangan kargo memerlukan dana 12 juta dolar AS. Kedua layanan tersebut akan dimanfaatkan oleh semua lembaga kemanusiaan, lanjut Dujarric.
Dari 2002 hingga 2021, UNHAS telah melayani lebih dari 20 destinasi di Afghanistan. UNHAS akan berupaya kembali membuka penerbangan ke lokasi-lokasi tersebut kala keamanan dan pendanaan memungkinkan, kata Dujarric. [Xinhua]