LANZHOU, Tim peneliti China pada Rabu (15/12) merilis sebuah laporan yang mengungkap maksud di balik strategi pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk “menahan China dengan mengganggu Xinjiang.”
Bertajuk “Konspirasi dan Pendekatan Politik Krisis berdasarkan Strategi Amerika Serikat ‘Menahan China dengan Mengganggu Xinjiang'”, laporan itu dibuat oleh Institut Kajian Asia Tengah di bawah naungan Universitas Lanzhou di Provinsi Gansu, China barat laut.
Taktik utama dalam strategi AS adalah melontarkan hasutan tentang krisis pemerintahan, krisis ekonomi, dan krisis kedaulatan di Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut, papar laporan itu, menegaskan bahwa krisis yang dibuat-buat ini berbentuk intervensi melalui penetapan agenda, yang berfungsi sebagai pendekatan utama AS untuk menahan China.
Pemerintah AS berusaha mencekik perekonomian Xinjiang melalui rantai industri dan pasokannya dengan dalih palsu “kerja paksa” dan “pelanggaran hak asasi manusia,” menurut laporan tersebut.
Bahkan, sejak 2019, AS menjalankan strategi intervensi komprehensif terhadap integritas China, menyetujui undang-undang yang merusak kepentingan inti China, serta mengisyaratkan kelaziman strategi AS yang menahan perkembangan China, kata laporan itu.
Upaya menyematkan penggambaran yang buruk secara keseluruhan tentang Xinjiang oleh AS ditandai dengan nada kuat imperialisme dan kolonialisme, lanjut laporan itu. Penafsiran yang keliru ini berasal dari ide-ide kaku AS tentang hak asasi manusia, arogansinya, dan konspirasinya, imbuh laporan tersebut. [Xinhua]