SANAA – Sebuah pameran kopi digelar pekan ini di Sanaa, ibu kota Yaman, untuk mempromosikan kopi Yaman yang tersohor dan mendorong lebih banyak petani membudidayakan produk tersebut.
WAFA ABDULLAH, Penyelenggara pameran :
“Yaman tidak hanya memiliki minyak untuk ditawarkan kepada dunia. Kami juga memiliki kopi, yang disebut sebagai ’emas hitam’. Kami berupaya membangkitkan budi daya kopi di negara ini, agar para petani dapat meraih keuntungan dari kegiatan itu. Karena konflik di negara ini tak kunjung usai, perekonomian anjlok dan blokade menyebabkan perdagangan dengan negara lainnya menjadi lebih sulit. Jadi, kami perlu mengembalikan reputasi kopi Yaman yang tersohor, sehingga kami dapat mengekspor produk tersebut dan memperbaiki situasi ekonomi.”
Sejarah budi daya kopi oleh masyarakat Yaman dimulai pada abad ke-16, ketika kopi tiba di pesisir Yaman dari Ethiopia. Kopi Arabika yang diproduksi di Yaman secara luas diyakini sebagai salah satu kopi terbaik di dunia.
Namun, seiring negara Arab itu terperosok dalam pertumpahan darah dan blokade selama bertahun-tahun, ekspor kopi Yaman turut terdampak parah.
GHALIB AHMED, Petani kopi :
“Kami menghadapi banyak tantangan dalam membudidayakan kopi. Tempat ini jarang diguyur hujan, jadi kami kekurangan air. Kami juga kekurangan infrastruktur air untuk menyediakan cukup air. Namun, tantangan terbesar kami adalah blokade yang diberlakukan terhadap kami. Penutupan pelabuhan telah memutus rute untuk mengekspor kopi.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa. [XHTV]