WARTABUANA – Selama berpuluh-puluh tahun, seorang wanita Palestina bernama Labiba Abdullah (85) bekerja di lahan pertaniannya di Desa Deir Ballut yang berlokasi di dekat Kota Salfit, Tepi Barat, untuk mencari nafkah.
Sayangnya, Salfit terletak berdekatan dengan permukiman terbesar keempat di Israel, Ariel. Dulunya, Abdullah memiliki 40 dunam atau sekitar 4 hektare lahan pertanian. Kini, lahannya menyusut menjadi 5 dunam (0,5 hektare) akibat penyitaan tanah oleh Israel untuk perluasan permukiman. Dirinya khawatir sisa tanah miliknya juga akan lenyap di masa depan. [Xinhua]