JAKARTA – GURUH DWI RIYANTO, Koresponden Xinhua : “Saat ini, saya berdiri di dekat dek jembatan di beam yard No.1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tempat pemasangan balok dimulai. Saat ini, dua atau tiga balok diangkat dari sini setiap hari untuk dipasang ke jalur kereta di kedua sisi.
Presiden Indonesia Joko Widodo baru-baru ini mengunjungi beam yard ini untuk melihat perkembangan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Selama kunjungannya, presiden sangat menghargai kemajuan yang dicapai dalam konstruksi tersebut.
Sejak pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dimulai pada Juni 2018, total pekerjaan telah selesai 73 persen, dan pekerjaan sipil seluruh jalur mencapai 83 persen. Sementara itu, delapan dari 13 terowongan di seluruh jalur tersebut telah ditembus dan balok kontinu (continuous beam) serta frame pier dari sebagian besar bagian utama telah rampung. Landasan jalan utama, jembatan, terowongan, pembangunan stasiun, dan proyek lainnya berjalan dengan lancar dan tertib.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun oleh konsorsium usaha patungan antara perusahaan milik negara China dan Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Direktur Utama Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kereta peluru pertama diharapkan beroperasi akhir tahun depan.”
DWIYANA SLAMET RIYADI, Direktur Utama PT KCIC : “Saya berpikir ini adalah satu kerja sama yang win-win. Pemerintah China sendiri memberikan semacam loan lewat CDB kepada proyek ini. Di sisi yang lain juga, pemerintah China, lewat BUMN China, BUMN konstruksi maupun operator railway dalam hal ini China Railway memberikan semacam program training, kemudian nanti akan ada transfer knowledge, transfer skill dan segala macam.
Ini akan memberikan nilai tambah yang besar untuk kami di Indonesia, sehingga setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung nantinya beroperasi, di Asia Tenggara kami ada di depan dalam teknologi itu. Kami tidak akan kalah dengan negara-negara maju lainnya.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta. (XHTV)