Mengutip dua pejabat USAID yang mengetahui langsung masalah tersebut, sebuah artikel yang dirilis oleh Politico menyatakan bahwa tanpa dana tambahan, USAID akan gagal dalam memenuhi komitmennya untuk membantu distribusi dosis vaksin mencapai volume target di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah pada pertengahan 2022.
WASHINGTON, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) kehabisan dana untuk mendukung kampanye pemerintahan Presiden Joe Biden guna mendistribusikan ratusan juta dosis vaksin COVID-19 ke seluruh dunia, menurut laporan outlet media Amerika Serikat (AS) Politico.
Mengutip dua pejabat USAID yang mengetahui langsung masalah tersebut, sebuah artikel yang dirilis oleh Politico pada Senin (27/12) menyatakan bahwa tanpa dana tambahan, USAID akan gagal dalam memenuhi komitmennya untuk membantu distribusi dosis vaksin mencapai volume target di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah pada pertengahan 2022.
Menurut artikel itu, dalam serangkaian pertemuan internal pada beberapa pekan terakhir, para pejabat USAID menyuarakan kekhawatiran mengenai kampanye itu terhenti pada musim semi mendatang jika pemerintah tidak menemukan sumber pendanaan tambahan, sebuah jeda yang dapat memungkinkan munculnya varian baru COVID-19 yang lebih mudah menular.
Pada September, para pejabat AS mengatakan kampanye tersebut akan membutuhkan dana sedikitnya 7 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.340) pada 2022 guna memastikan vaksin diberikan di seluruh dunia.
USAID adalah badan utama AS yang mengawasi distribusi vaksin ke COVAX dan ke negara-negara di seluruh dunia. [Xinhua]