Foto yang diabadikan pada 20 Juli 2022 ini menunjukkan asap akibat kebakaran hutan yang membubung di Ateca, Aragon, Spanyol. (Xinhua/Pemerintah Aragon)
Musim panas pada 2022 di Spanyol merupakan yang terpanas dalam sejarah, dengan lebih dari 300.000 hektare lahan hangus akibat kebakaran hutan, lebih dari tiga kali lipat dibanding 84.827 hektare lahan yang terbakar pada 2021.
MADRID, 25 Maret (Xinhua) — Kebakaran hutan yang belum lama ini terjadi di Spanyol timur menghanguskan lanskap alami seluas sekitar 4.000 hektare dan memaksa 1.500 warga mengungsi dari rumah mereka.
Kebakaran hutan yang dimulai pada Kamis (23/3) di antara provinsi Castellon dan Teruel itu perlahan dapat dikendalikan.
Warga di delapan kota kecil dan desa di sekitar lokasi telah dievakuasi antara Kamis dan Jumat (24/3) seiring kobaran api, yang kemungkinan dipicu oleh pembakaran tanaman, menyebar dengan cepat, dan diperburuk oleh angin kencang dan kondisi kering yang tidak biasanya terjadi pada musim ini.
Suhu yang lebih sejuk dan kurangnya angin pada Jumat malam membantu sekitar 500 petugas pemadam kebakaran, pekerja kehutanan, dan anggota Unit Darurat Militer Spanyol dalam membangun perimeter 40 km di sekeliling kobaran api, yang terus menyala di dalam perimeter itu.
Menteri Transisi Ekologis dan Tantangan Demografis Spanyol Teresa Rivera mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan penyebab utama kebakaran tersebut. Rivera mengatakan bahwa wilayah itu, yang “dulunya merupakan daerah yang sejuk dan lembap,” mengalami perubahan pola “suhu dan kelembapan.”
“Kita memasuki tahun kelima kekeringan di Semenanjung Iberia. Kondisi air dan suhu saat ini bukanlah kondisi yang lazim didapati di negara kita dan itu menjelaskan kerentanan yang lebih besar dari ruang alami kita,” paparnya.
Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan api di Cebreros, Castilla y Leon, Spanyol, pada 20 Juli 2022. (Xinhua/Junta de Castilla y Leon)
Musim panas pada 2022 di Spanyol merupakan yang terpanas dalam sejarah, dengan lebih dari 300.000 hektare lahan hangus akibat kebakaran hutan, lebih dari tiga kali lipat dibanding 84.827 hektare lahan yang terbakar pada 2021.
Badan Meteorologi Negara Spanyol (AEMET) memperkirakan cuaca panas yang tidak seperti biasanya di daerah ini, dengan suhu mencapai pertengahan 20-an derajat Celsius hingga 30 derajat Celsius pada akhir pekan berikutnya. [Xinhua]