Sebuah kereta electrical multiple unit (EMU) di jalur kereta cepat Jakarta-Bandung berangkat dari Stasiun Halim di Jakarta pada 25 Desember 2023. (Xinhua/Xu Qin)
Teknologi kereta cepat China yang canggih, dikombinasikan dengan layanan yang ramah dan hangat dari para awak asal Indonesia, menjadikan KCJB sebagai pilihan transportasi umum yang sangat menarik di Indonesia, kata Garibaldi Thohir, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite China.
JAKARTA, 27 Desember (Xinhua) — Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memperdalam persahabatan antara masyarakat China dan Indonesia, memberikan pengaruh positif dalam peningkatan hubungan kedua negara, demikian disampaikan oleh Garibaldi Thohir, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite China.
KCJB disambut baik di Indonesia, kata Thohir dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Xinhua di Jakarta, seraya menyebutkan bahwa sejak resmi beroperasi lebih dari dua bulan yang lalu, terdapat lonjakan antusiasme di kalangan masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan dengan KCJB.
Dia mengatakan bahwa teknologi kereta cepat China yang canggih, dikombinasikan dengan layanan yang ramah dan hangat dari para awak asal Indonesia, menjadikan KCJB sebagai pilihan transportasi umum yang sangat menarik di Indonesia.
KCJB yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan kecepatan maksimum 350 km per jam, kereta itu mempersingkat perjalanan antara kedua kota tersebut dari yang semula lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.
Sebagai proyek unggulan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), jalur kereta sepanjang 142,3 km itu merupakan proyek kereta cepat pertama di luar China yang sepenuhnya menggunakan sistem kereta, teknologi, dan komponen industri dari negara itu.
Thohir mengatakan bahwa kereta cepat, yang mengangkut penumpang dalam jumlah besar, merupakan moda transportasi yang stabil, efisien, dan rendah karbon. Kota-kota di China telah membangun jaringan interkoneksi yang andal dan nyaman melalui jalur kereta cepat, dan Indonesia harus belajar dari China serta membangun lebih banyak jalur kereta cepat.
Foto dari udara yang diabadikan pada 6 Desember 2023 ini menunjukkan kereta cepat electrical multiple unit(EMU) di peron Stasiun Tegalluar di Bandung, Provinsi Jawa Barat. (Xinhua/Xu Qin)
“KCJB membawa teknologi kereta cepat China yang canggih ke Indonesia dan memperkuat koneksi antara Jakarta dan Bandung, memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi regional Indonesia,” kata Thohir.
“Saya berharap di masa depan, KCJB dapat diteruskan hingga ke Surabaya, dan pulau-pulau lain di Indonesia, seperti Sumatra dan Kalimantan, juga dapat menjajaki kemungkinan untuk membangun jalur kereta cepat demi meningkatkan kualitas transportasi dan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia,” imbuh Thohir.
KADIN adalah jembatan komunikasi yang penting antara perusahaan-perusahaan dan pemerintah Republik Indonesia, dan komite China-nya memainkan peran penting dalam mendukung kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Indonesia.
Thohir bercerita bahwa dirinya pertama kali mengunjungi China pada tahun 1993 dan telah mengunjungi banyak kota di China dalam 30 tahun terakhir. “Saya sangat beruntung bisa menyaksikan pencapaian pembangunan China. Perkembangan China begitu cepat,” ujarnya.
“Saya kagum dengan perubahan besar di China dalam 30 tahun terakhir. Saya mendapatkan pengalaman yang berbeda setiap kali saya mengunjungi China. Ada banyak kota yang meninggalkan kesan tak terlupakan bagi saya, dan setiap kota memiliki sesuatu yang layak dipelajari untuk Indonesia.”
Foto dari udara yang diabadikan pada 30 September 2023 ini menunjukkan kereta cepat electrical multiple unit(EMU) yang melaju di jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung melintas di Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. (Xinhua/Xu Qin)
Dia mengatakan bahwa China merupakan sumber investasi yang penting bagi Indonesia. “Investasi China di Indonesia menciptakan lapangan kerja, membawa nilai-nilai sosial dan mata pencarian, dan memberikan kontribusi penting terhadap pembangunan sosial Indonesia.”
Thohir menuturkan bahwa Indonesia dan China memiliki prospek yang luas untuk bekerja sama di bidang pertambangan, energi terbarukan, pertanian, perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan bidang-bidang lainnya.
“Perusahaan-perusahaan China mendapatkan sambutan hangat untuk berinvestasi dan berkembang di Indonesia, dan saya berharap Indonesia dan China dapat terus memperdalam kerja sama,” katanya. [Xinhua]