Kementerian Urusan Sosial dan Kesehatan (STM) Finlandia juga mengumumkan pada Kamis (17/2) bahwa pihaknya telah membentuk gugus tugas untuk mengevaluasi kesiapan sistem perawatan sosial dan kesehatan Finlandia untuk menghadapi kemungkinan munculnya gelombang pandemi berikutnya.
HELSINKI, Pemerintah Finlandia memutuskan akan mencabut rekomendasi nasional kerja jarak jauh (remote working) pada akhir Februari nanti setelah Kementerian Urusan Sosial dan Kesehatan (STM) mengatakan pandemi COVID-19 di negara tersebut telah stabil.
Ketika rekomendasi bekerja dari rumah berakhir pada 28 Februari, perusahaan-perusahaan akan beralih ke model hybrid dari bekerja di kantor dan remote working.
Perusahaan akan bertanggung jawab menilai level risiko, dan hal ini harus didasarkan pada analisis distrik rumah sakit dan otoritas kesehatan terkait situasi epidemiologi. Para pegawai juga harus dimintai pendapat.
Untuk memastikan keamanan kesehatan di tempat kerja, langkah-langkah kebersihan dan perlindungan harus terus dipatuhi, dengan pengaturan kerja yang direkomendasikan STM yang membantu meminimalisir kontak jarak dekat di antara para pegawai.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa varian Omicron tampak lebih ringan di populasi dengan cakupan vaksinasi tinggi. Orang-orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin bisa terinfeksi, tetapi vaksinasi mencegah kasus COVID-19 yang lebih parah. Mereka yang terinfeksi Omicron juga membutuhkan lebih sedikit perawatan rumah sakit, lanjut STM.
Namun demikian, meskipun pandemi COVID-19 mencatatkan penurunan dalam beberapa pekan terakhir, kebutuhan untuk mendapatkan perawatan rumah sakit masih tetap tinggi.
Hingga Rabu (16/2), total 359 pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit di Finlandia, sedikit lebih banyak dibanding sepekan sebelumnya. Sementara itu, sebanyak 30 pasien dirawat di unit perawatan intensif (ICU), angka ini tidak berubah dari sepekan sebelumnya.
Sejauh ini di Finlandia, 88,7 persen warga berusia 18 tahun ke atas telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin COVID-19, sedangkan 86,1 persen telah mendapatkan dua dosis vaksin.
Vaksin COVID-19 dosis ketiga direkomendasikan bagi semua warga berusia 18 tahun ke atas, terutama warga yang rentan dan lansia berusia 60 tahun ke atas.
Kementerian tersebut juga mengumumkan pada Kamis (17/2) bahwa pihaknya telah membentuk gugus tugas untuk mengevaluasi kesiapan sistem perawatan sosial dan kesehatan Finlandia untuk menghadapi kemungkinan munculnya gelombang pandemi berikutnya.
Gugus tugas yang terdiri dari para ahli tersebut akan mengusulkan kebijakan yang sesuai dengan “strategi hybrid” Finlandia, yang bertujuan untuk menstabilkan masyarakat, mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi, serta menyiapkan diri untuk menghadapi pandemi global yang sedang terjadi. [Xinhua]