PHNOM PENH – Kamboja pada Rabu (20/10) meluncurkan sebuah rencana induk pengembangan pariwisata Provinsi Siem Reap 2021-2035, yang bertujuan untuk mengubah provinsi sebelah barat laut itu menjadi destinasi wisata utama di negara kerajaan tersebut dan di kawasan Asia Tenggara.
Berbicara dalam acara peluncuran yang diadakan melalui konferensi video, Wakil Perdana Menteri Kamboja Aun Pornmoniroth mengatakan bahwa rencana induk tersebut sangat penting untuk mengembangkan industri pariwisata di Siem Reap dalam jangka panjang.
“Rencana itu akan memainkan peran penting untuk mempromosikan kualitas, keamanan, dan pengembangan berkelanjutan industri pariwisata di provinsi tersebut pada era pascapandemi COVID-19,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khon mengatakan rencana induk itu menetapkan tujuh bidang strategis utama untuk pengembangan pariwisata Provinsi Siem Reap.
Bidang-bidang tersebut antara lain pengembangan lokasi wisata utama, pengembangan produk wisata baru, promosi pariwisata, peningkatan kualitas dan keberlanjutan pariwisata provinsi, pengelolaan lingkungan, pengembangan infrastruktur, konektivitas, dan tata kelola pariwisata, imbuhnya.
Khon menambahkan bahwa rencana induk itu menetapkan 43 strategi dan 135 langkah implementasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang, dengan 20 proyek tindakan prioritas.

“Rencana induk tersebut bertujuan untuk mengubah Provinsi Siem Reap menjadi destinasi wisata terpopuler di Kamboja dan destinasi wisata utama di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Menurut rencana induk itu, Siem Reap diperkirakan dapat menarik 7,5 juta wisatawan internasional dan 10,9 juta wisatawan domestik pada 2035 mendatang, menciptakan sekitar 940.000 pekerjaan dan menghasilkan pendapatan sekitar 5,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.140).

Siem Reap merupakan lokasi Taman Arkeologi Angkor, sebuah situs warisan dunia.
Sebelum merebaknya wabah COVID-19, taman kuno seluas 401 kilometer persegi itu menerima 2,2 juta turis internasional pada 2019, menghasilkan pendapatan kotor sebesar 99 juta dolar AS dari penjualan tiket.
Namun, akibat pandemi COVID-19, taman tersebut hanya menarik 6.167 warga negara asing dalam sembilan bulan pertama 2021, turun 98,4 persen secara tahunan (year on year), kata pihak Angkor Enterprise, menambahkan bahwa mereka hanya membukukan pendapatan kotor sebesar 253.809 dolar AS dari penjualan tiket selama periode Januari-September tahun ini, anjlok 98,6 persen. [Xinhua]