Para anggota tim penyelamat bekerja di sebuah area yang rusak pascabanjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, pada 13 Mei 2024. (Xinhua/Andri Mardiansyah)
JAKARTA, 14 Mei (Xinhua) — Sedikitnya 44 orang tewas dan 15 lainnya hilang setelah banjir lahar dingin melanda Provinsi Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam, demikian disampaikan seorang pejabat senior Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Senin (13/5).
Meski banyak bebatuan besar dan material sisa banjir menghambat pencarian para korban, tim penyelamat menemukan tujuh jasad lainnya di sejumlah area yang terdampak, kata Fajar Sukma, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumatra Barat.
“Kami telah menemukan beberapa jasad, sehingga total korban tewas bertambah menjadi 44 orang. Batu-batu besar dan sampah menghambat pencarian, namun kami terus berupaya mencari 15 orang yang dilaporkan hilang,” ujarnya kepada Xinhua.
Sejumlah alat berat telah berhasil menjangkau daerah-daerah yang dilanda banjir, ungkapnya.
Orang-orang berjalan di sebuah area yang rusak akibat banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, pada 12 Mei 2024. (Xinhua/Andri Mardiansyah)
Operasi pencarian akan berfokus di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, di mana 15 orang dilaporkan hilang, tambahnya.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan bencana alam tersebut telah memaksa lebih dari 3.000 orang mengungsi dan berlindung di kedua kabupaten itu, mengingat banjir lahar dingin menghancurkan rumah, gedung, dan fasilitas infrastruktur lainnya.
Pemerintah telah melakukan upaya pertolongan darurat dalam merespons bencana tersebut, sementara Kepala BNPB Letjen Suharyanto akan mengawasi evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak, ujarnya.
Laporan-laporan media sebelumnya menyebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 37 orang. [Xinhua]