Tim penyelamat mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Canoas, Rio Grande do Sul, Brasil, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Claudia Martini)
Sejak 29 April, hujan dan banjir telah menyebabkan tragedi iklim terburuk dalam sejarah Rio Grande do Sul, penghasil pertanian dan peternakan terbesar Brasil yang berbatasan dengan Argentina dan Uruguay, di mana lebih dari 437 kota terdampak oleh badai.
SAO PAULO, 10 Mei (Xinhua) — Jumlah korban tewas akibat badai mematikan di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil selatan, telah bertambah menjadi 116 orang, seperti diungkapkan Badan Pertahanan Sipil Brasil pada Jumat (10/5).
Sebanyak 143 orang lainnya hilang, dengan 756 orang terluka dan sekitar 400.000 orang dievakuasi, menurut laporan terbaru dari badan tersebut.
Sebanyak 1.947.372 orang terdampak oleh badai, sementara 70.863 orang berhasil diselamatkan oleh aparat keamanan dan tim penyelamat, kata badan itu.
Bandar Udara Internasional Salgado Filho di Porto Alegre, ibu kota negara bagian tersebut, tidak beroperasi setelah Sungai Guaiba membanjiri kota itu.
Sejak 29 April, hujan dan banjir telah menyebabkan tragedi iklim terburuk dalam sejarah Rio Grande do Sul, penghasil pertanian dan peternakan terbesar Brasil yang berbatasan dengan Argentina dan Uruguay, di mana lebih dari 437 kota terdampak oleh badai. [Xinhua]