Foto dari udara yang diabadikan pada 9 Mei 2023 ini menunjukkan terminal peti kemas di Pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China timur. (Xinhua/Geng Yuhe)
NANJING, 27 Maret (Xinhua) — Nilai perdagangan luar negeri Provinsi Jiangsu, pusat kekuatan ekonomi di China timur, dengan negara-negara BRICS melonjak ke rekor tertinggi yakni 102,22 miliar yuan (1 yuan = Rp2.188) atau sekitar 14,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.797) dalam dua bulan pertama 2024, menandai peningkatan 36 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Bea Cukai Nanjing.
Nilai perdagangan antara Jiangsu dan India serta Jiangsu dan Brasil tercatat signifikan, dengan masing-masing mencapai 25,31 miliar yuan dan 23,87 miliar yuan, dalam dua bulan pertama 2024. Angka tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan masing-masing sebesar 12,1 persen dan 36,4 persen (yoy).
Menurut bea cukai tersebut, lonjakan angka perdagangan yang signifikan ini dapat dikaitkan dengan kuatnya sektor swasta di Jiangsu. Selain itu, Jiangsu juga membuat kemajuan dalam ekspor tiga produk hijau (ramah lingkungan) padat teknologi utama, atau “new three”, yaitu kendaraan energi baru, baterai lithium-ion, dan produk fotovoltaik, yang semakin populer di negara-negara emerging market BRICS.
BRICS merupakan akronim untuk mekanisme kerja sama negara emerging market yang awalnya terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pada 1 Januari 2024, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, dan Ethiopia juga bergabung dengan BRICS, menggandakan jumlah anggotanya dari lima menjadi 10. [Xinhua]