YERUSALEM – Para arkeolog Israel menemukan cetakan segel tanah liat berusia 7.000 tahun yang digunakan untuk perdagangan dan perlindungan properti, kata Universitas Ibrani Yerusalem (Hebrew University of Jerusalem/HUJI) pada Kamis (10/6).
Cetakan segel yang berbentuk dua stempel geometris berbeda itu ditemukan di Tel Tsaf, sebuah desa prasejarah yang terletak di Lembah Beit She’an di Israel timur laut.
Segel, atau yang juga dikenal dengan sebutan bulla, digunakan pada zaman kuno untuk menyegel dan menandatangani surat, serta untuk mencegah orang lain membaca isinya.
Segel yang ditemukan di Tel Tsaf itu merupakan bukti pertama penggunaan segel untuk menandai pengiriman atau untuk menutup silo atau gudang, kata HUJI. Saat pintu gudang dibuka, segelnya akan pecah, dan ini pertanda ada orang yang pernah membukanya, jelas pihak HUJI.
Kepingan selebar kurang dari 1 sentimeter itu ditemukan dalam kondisi sangat baik karena iklim lembah yang kering.
Sedangkan mengenai dua stempel berbeda pada cetakan segel itu, para arkeolog berasumsi kedua stempel itu kemungkinan menunjukkan suatu bentuk aktivitas komersial yang melibatkan dua orang berbeda dalam transaksi tersebut.
Temuan arkeologis lainnya di situs tersebut mengungkapkan bukti bahwa penduduk di Tel Tsaf pernah berhubungan dengan populasi yang tinggal jauh di luar wilayah tersebut pada zaman kuno, termasuk orang-orang dari Mesopotamia, Turki, Mesir, dan Kaukasia.
Situs itu juga memberikan petunjuk bahwa daerah tersebut ditinggali orang-orang kaya yang membangun toko-toko besar yang menjual bahan pangan dan material, menunjukkan perkembangan sosial yang cukup besar pula.
Bukti ini menunjukkan Tel Tsaf sebagai situs utama di wilayah yang melayani baik masyarakat setempat maupun orang-orang yang melewatinya. [Xinhua]