Para wisatawan asing mempelajari praktik kesehatan tradisional China di sebuah resor kesehatan di Gaoping, Provinsi Shanxi, China utara, pada 29 Mei 2024. (Xinhua/Chen Zhihao)
TAIYUAN, 11 Juni (Xinhua) — “Rilekskan tubuh, rentangkan lengan, dan rasakan detak jantung Anda,” ujar seorang instruktur saat para wisatawan yang berasal dari 12 negara asing mengikuti latihan pemanasan Tai Chi di sebuah resor kesehatan di Provinsi Shanxi, China utara.
Pada pertengahan Mei lalu, para wisatawan ini tiba di Jincheng, yang terkenal sebagai “kota percontohan kesehatan dan kebugaran” dengan industri kebugaran yang sudah lama masyhur dan lingkungan alam yang indah, untuk menikmati liburan bertema kebugaran selama sebulan. Menurut Lu, ketua tim wisatawan tersebut, ini bukan kali pertama wisatawan asing tertarik ke China untuk melakukan tur yang berfokus pada kebugaran.
“Praktik kesehatan tradisional China sangat bermanfaat, dan saya yakin praktik tersebut seharusnya disebarkan ke lebih banyak orang di luar China,” tutur Lu, yang selama bertahun-tahun telah melakukan perjalanan ke berbagai negara di Eropa dan Amerika untuk mempromosikan praktik kebugaran tradisional China.
Sejak 2012, Lu menyelenggarakan tur kebugaran bagi wisatawan asing ke sejumlah kota di China, seperti Guilin, Chengdu, dan Jincheng. Hingga saat ini, lebih dari 60.000 orang dari 21 negara telah mengikuti turnya.
“Ini pertama kalinya saya ke China, dan semua yang ada di sini melebihi bayangan saya. Orang-orang yang saya temui di jalanan tersenyum ramah kepada saya, dan lingkungannya membuat saya merasa segar,” kata Hicks William Arthur, wisatawan asal Kanada.
Berbicara tentang pengalamannya dengan budaya kebugaran China selama perjalanannya itu, Arthur mengatakan bahwa konsep “harmoni” dari budaya tradisional China meninggalkan kesan paling mendalam baginya.
“Budaya China meyakini bahwa segala sesuatu saling berhubungan, dan orang-orang saling mendukung satu sama lain. Oleh karena itu, kami tidak merasa kesepian di dunia ini. Konsep tersebut sangat membantu mereka yang menghadapi masalah psikologis,” tambah Arthur.
Charlotte Contreras, anggota lain dari kelompok wisatawan itu, berasal dari Amerika Serikat. Sebagai seorang psikoterapis, dia menemukan inspirasi setelah mengenal budaya kebugaran China.
“Budaya kebugaran China mencakup banyak kearifan filosofis kuno, yang sedikit berbeda dari pengetahuan psikologis modern. Dengan mengintegrasikan kearifan tersebut dengan teori-teori yang saya ketahui, kami dapat membantu lebih banyak pasien secara lebih baik,” ujarnya.
Menurut Lu, para wisatawan akan berpartisipasi dalam sesi-sesi berbasis budaya kebugaran tradisional China, yang menggabungkan teori-teori dari pengobatan tradisional China, serta melakukan latihan jasmani seperti Tai Chi.
Industri kebugaran China telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan iklim dan lingkungan geografis yang beragam di negara tersebut yang menawarkan banyak pilihan kepada para wisatawan.
“Sistem budaya kebugaran tradisional China yang telah lama masyhur, terutama yang berpusat seputar pengobatan tradisional China dan terapi pola makan, telah berevolusi selama ribuan tahun dan terus menarik minat wisatawan mancanegara untuk merasakan pengalaman kebugaran di China,” ujar Chen Bin, sekretaris jenderal Asosiasi Komoditas dan Alat Pariwisata China.
“Ini tidak akan menjadi kunjungan terakhir saya ke China. Saya akan terus mempelajari pengetahuan kebugaran tradisional China sembari menikmati pemandangan alamnya yang indah,” kata Arthur. [Xinhua]