Seorang warga berjalan menerjang banjir di Provinsi Izabal, Guatemala, pada 31 Mei 2010. (Xinhua)
“Kerusakan yang disebabkan oleh (Badai) Julia, di Amerika Tengah dan Guatemala, sangat besar. Kami memperkirakan hujan yang sangat lebat akan turun, dan sudah terjadi banjir, orang-orang yang terkubur, tujuh jembatan yang terdampak, jalan-jalan yang rusak, dan warga yang harus bertahan hidup tanpa aliran listrik,” ujar Giammattei.
GUATEMALA CITY, 10 Oktober (Xinhua) — Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Senin (10/10) mengumumkan status bencana untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan badai tropis Julia, yang saat ini diturunkan statusnya menjadi depresi tropis.
Keputusan yang diambil dalam rapat kabinet itu akan dikirim ke kongres untuk diratifikasi dalam beberapa hari mendatang, tulis sang presiden di media sosial.
“Kerusakan yang disebabkan oleh (Badai) Julia, di Amerika Tengah dan Guatemala, sangat besar. Kami memperkirakan hujan yang sangat lebat akan turun, dan sudah terjadi banjir, orang-orang yang terkubur, tujuh jembatan yang terdampak, jalan-jalan yang rusak, dan warga yang harus bertahan hidup tanpa aliran listrik,” ujar Giammattei.
Banjir kemungkinan besar akan terjadi dalam 48 hingga 72 jam ke depan, tambahnya, seraya menyerukan agar warga yang tinggal di dekat sungai untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau berlindung di satu dari 1.858 tempat penampungan yang didirikan.
Sejauh ini, Koordinasi Pengurangan Bencana Nasional melaporkan bahwa 153.000 orang terdampak hujan lebat, dengan 1.302 orang dievakuasi, 1.042 berada di tempat penampungan, dan dua lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain itu, badai tersebut merusak 17 jalan dan tujuh jembatan, serta menghancurkan satu jembatan. [Xinhua]