Sejumlah orang menyaksikan peragaan busana tradisional China di sebuah pusat budaya populer di Baoshan, Shanghai, China timur, pada 2 Oktober 2024. (Xinhua/Wang Xiang)
SHANGHAI, 7 Oktober (Xinhua) — Kota Shanghai di China, yang merupakan lokomotif ekonomi sekaligus destinasi wisata populer, mengalami lonjakan konsumsi budaya dan pariwisata menyusul peluncuran festival pariwisata menjelang libur Hari Nasional selama sepekan, yang juga dikenal sebagai “pekan emas” (golden week)dan dimulai pada 1 Oktober lalu.
Mulai dari parade yang memukau hingga pameran budaya yang menarik, Festival Pariwisata Shanghai (Shanghai Tourism Festival) ke-35 berakhir pada Minggu (6/10), menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi penduduk dan pelancong dari seluruh dunia.
Festival tahun ini, yang dibuka pada 14 September, menghasilkan total konsumsi pariwisata senilai 92,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.207) atau sekitar 13 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.495), naik 4,2 persen dibandingkan festival sebelumnya. Tingkat okupansi kamar hotel di Shanghai pada periode ini mencapai 61 persen, 2 poin persentase lebih tinggi dibandingkan gelaran sebelumnya, seperti ditunjukkan data dari Administrasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai.
Khususnya, pameran bertajuk “Great Art of Dunhuang”, yang dimulai pada festival tersebut dan akan berlangsung hingga Desember mendatang, menampilkan 168 set karya seni paling representatif dan langka dari koleksi Akademi Dunhuang. Sejak diluncurkan pada 20 September lalu, pameran ini menarik lebih dari 40.000 pengunjung domestik dan internasional, dengan lebih dari 200.000 tiket terjual. Banyak wisatawan muda yang datang ke pameran tersebut dengan mengenakan pakaian tradisional China Hanfu.
Tim pertunjukan dari luar negeri juga kembali tampil di festival tahun ini setelah lima tahun absen, tampil dalam parade pembukaan dan berbagai kegiatan perayaan. Philipp Betschart, seorang penampil asal Swiss, sangat menikmati pesona festival “China Travel”. Sembari memuji perluasan kebijakan bebas visa China, dia mengatakan bahwa hal itu memberikan lebih banyak waktu bagi para penampil asing untuk berlatih dan berwisata.
Betschart dan timnya sangat terkesan dengan bangunan-bangunan bersejarah di kawasan The Bund di Shanghai dan kota kuno Zhujiajiao, di samping itu mereka juga jatuh cinta pada hidangan lezat seperti Xiaolongbao (pangsit sup kukus).
Pada festival itu, otoritas di 16 distrik kota ini memanfaatkan sumber daya khusus mereka dan menyelenggarakan berbagai acara meriah, mengubah Shanghai menjadi “taman hiburan perkotaan” yang luas.
“Kami akan mengembangkan skenario, model bisnis, dan format yang lebih inovatif yang menyinergikan budaya, perdagangan, pariwisata, olahraga, dan pameran, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pariwisata perkotaan di Shanghai dan menarik lebih banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri,” ujar seorang pejabat dari Administrasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai. [Xinhua]