Sejumlah tenaga perawatan kesehatan membantu orang-orang yang mengantre untuk divaksin di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet (monkeypox) di New York, Amerika Serikat, pada 14 Juli 2022. (Xinhua/Michael Nagle)
WASHINGTON, 23 Agustus (Xinhua) — COVID-19, cacar monyet (monkeypox), polio, dan influenza yang diperkirakan akan kembali merebak pada musim gugur tahun ini membebani sistem kesehatan masyarakat Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar bergantung pada vaksin untuk mengatasinya, seperti dilaporkan CNN pada Senin (22/8).
“Sementara pemerintah federal akan memfasilitasi penyediaan inokulasi ke negara-negara bagian, sebanyak 2.820 departemen kesehatan negara bagian dan lokal akan menjadi ujung tombak pekerjaan dalam pemberian vaksinasi tersebut, dan sejumlah pakar publik mengatakan bahwa masih belum jelas apakah kantor-kantor itu memiliki pendanaan dan staf yang cukup untuk merampungkan tugas itu,” urai sebuah artikel yang diunggah di situs web CNN.
Setelah hampir tiga tahun berjuang melawan keraguan vaksin, politik, dan pandemi global, banyak tenaga kesehatan masyarakat di negara tersebut merasa putus asa dan melepas pekerjaan mereka. Satu dari empat pemimpin departemen kesehatan mengundurkan diri dari pekerjaan mereka, papar artikel itu.
“Saat ini, lembaga-lembaga yang telah kelelahan itu diminta untuk mengatasi sejumlah ancaman baru seperti cacar monyet tanpa pendanaan tambahan guna menanganinya,” imbuh artikel itu.
Selain itu, keraguan vaksin meningkat di negara tersebut, yang dipicu oleh misinformasi di media sosial, kata CNN, seraya menyatakan bahwa 19 persen warga AS menolak vaksin COVID-19 apa pun. [Xinhua]