NEW YORK CITY, Wanita di industri berupah rendah di Amerika Serikat (AS), terutama wanita kulit hitam dan Hispanik, mengalami kerugian miliaran dolar AS (1 dolar AS = Rp14.311) setiap tahun, setelah kesenjangan upah gender terus terjadi di negara itu, menurut laporan CNBC.
Representasi wanita dalam pekerjaan berupah rendah yang berlebihan adalah pendorong utama kesenjangan upah, kata sebuah laporan yang diterbitkan pada Selasa (15/3) di saluran berita seputar bisnis AS itu, yang mengutip analisis baru oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang menyatakan delapan pekerjaan dengan gaji terendah di negara itu didominasi oleh wanita.
Para ekonom menyebut dinamika ini sebagai “segregasi okupasional”, di mana wanita kulit hitam dan Hispanik sangat rentan. Departemen Tenaga Kerja AS memperkirakan bahwa perbedaan konsentrasi pekerjaan merugikan perempuan kulit hitam sebesar 39,3 miliar dolar AS dalam upah potensial pada 2019, sedangkan kerugian untuk wanita Hispanik bahkan lebih besar, yaitu 46,7 miliar dolar. [Xinhua]