Seorang pria mengisi bahan bakar mobilnya di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di New York, Amerika Serikat, pada 13 September 2022. (Xinhua/Michael Nagle)
Inflasi berkepanjangan membebani para konsumen, membuat lebih banyak warga AS hidup dengan gaji yang pas-pasan.
NEW YORK CITY, 12 Oktober (Xinhua) — Dengan kenaikan harga yang hampir terjadi di seluruh aspek kebutuhan, kini semakin sulit untuk membayar kebutuhan dasar, menyebabkan beberapa warga Amerika Serikat (AS) kesulitan memenuhi kebutuhannya, seperti dilaporkan CNBC pada Senin (10/10).
Karena hal tersebut, 32 persen orang dewasa AS mengalami keterlambatan membayar tagihan dalam enam bulan terakhir, menurut laporan terbaru oleh LendingTree, dan 61 persen di antaranya mengatakan hal itu terjadi karena mereka tidak memiliki uang untuk menutupi biaya tersebut.
Sekitar 40 persen mengatakan mereka sedikit kesulitan membayar tagihan mereka dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, ungkap laporan tersebut. Sebagian besar mengatakan mereka kesulitan dalam membayar tagihan listrik, pembayaran kartu kredit, tagihan internet, atau TV kabel.
Tidak diragukan lagi, inflasi berkepanjangan membebani para konsumen, membuat lebih banyak warga AS hidup dengan gaji yang pas-pasan, kata laporan itu.
“Hidup semakin mahal dari hari ke hari, dan itu menyusutkan margin kesalahan keuangan warga AS yang sudah kecil menjadi nol,” kata Matt Schulz, kepala analis kredit LendingTree. [Xinhua]