Sejumlah karyawan Dongfang Electric Wind Power Co., Ltd. memproduksi turbin angin lepas pantai berkapasitas 18 megawatt di Kawasan Industri Internasional Tenaga Angin Lepas Pantai Tiga Ngarai Fujian (Fujian Three Gorges Offshore Wind Power International Industrial Park) di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China tenggara, pada 8 Agustus 2024. (Xinhua/Jiang Kehong)
NANNING, 17 November (Xinhua) — China telah membangun dan menghubungkan 39,1 juta kilowatt tenaga bayu lepas pantai ke jaringan listrik nasionalnya pada kuartal ketiga (Q3) 2024, menduduki peringkat pertama di dunia, menurut sebuah konferensi tentang kerja sama rantai industri tenaga bayu lepas pantai.
China telah membentuk rantai industri dan teknologi yang relatif lengkap untuk tenaga bayu lepas pantai, yang meliputi desain, manufaktur, konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan, menurut konferensi yang digelar pada Sabtu (16/11) di Beihai, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.
Para peserta konferensi membahas sejumlah isu seperti inovasi strategis, teknologi utama tenaga bayu lepas pantai, serta kerja sama internasional dalam rantai industri tenaga bayu lepas pantai modern.
Kaya akan sumber daya energi angin lepas pantai, China telah mencatatkan perkembangan pesat dalam rantai industri itu. Kapasitas terpasang tenaga bayu lepas pantai di China tumbuh dari di bawah 5 juta kilowatt pada 2018 menjadi 37,7 juta kilowatt per 2023, yang mencakup 50 persen dari total global.
Tingkat lokalisasi turbin angin lepas pantai di China telah melampaui 90 persen.
Ke depannya, industri tenaga bayu lepas pantai harus berinovasi dalam hal model integrasi industrinya, memperkuat penelitian teknologi inti dan memperdalam pengembangan industri terkoordinasi agar dapat membentuk klaster industri yang berdaya saing global, ujar Shu Yinbiao, seorang akademisi dari Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering/CAE). [Xinhua]