Seorang nelayan bersiap untuk pulang di Pelabuhan Bohe di Dianbai, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 5 September 2024. (Xinhua/Lu Hanxin)
BEIJING, 6 September (Xinhua) — Kementerian Manajemen Darurat (Ministry of Emergency Management/MEM) China dan tiga departemen pemerintah lainnya telah mengirim satuan tugas ke Guangdong dan Hainan untuk memandu upaya pencegahan banjir dan topan saat Topan Yagi akan tiba di sepanjang pesisir kedua provinsi tersebut.
Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Penanggulangan Kekeringan Negara pada Kamis (5/9) menggelar pertemuan dengan tujuh departemen, termasuk Kementerian Sumber Daya Air dan Badan Meteorologi China, untuk menganalisis perkembangan topan tersebut dan menilai tren bencana yang ditimbulkan, seperti banjir.
Menurut pertemuan tersebut, Topan Yagi kemungkinan akan menjadi topan terkuat yang melanda pesisir selatan China sejak 2014, sehingga upaya pencegahan banjir dan topan menjadi sangat menantang.
Seorang pejabat MEM mendesak semua pihak terkait untuk mengumumkan keadaan darurat guna melakukan tindakan preventif topan, serta memperkuat prosedur konsultasi dan penilaian multidepartemen.
Kantor pusat pengendalian banjir tersebut telah mengorganisir total 2.178 personel penyelamat darurat dan 492 peralatan untuk area utama pencegahan banjir dan topan, dan Komisi Pengurangan Bencana Nasional bersama Administrasi Cadangan dan Pangan Strategis Nasional telah mengalokasikan 70.000 pasokan bantuan bencana ke Guangdong dan Hainan, termasuk tempat tidur lipat, handuk, dan perlengkapan darurat keluarga, kata MEM. [Xinhua]