NANNING, “Semoga Indonesia dan China bergandengan tangan dan mempercepat langkah transformasi digital Indonesia. Pihak-pihak terkait harus secara aktif mencari titik kerja sama dan mendorong pendidikan tenaga kerja Indonesia di bidang digitalisasi,” demikian disampaikan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Sultan Bachtiar Najamudin pada Forum Kerja Sama dan Pertukaran Digitalisasi Indonesia-China 2021 yang baru saja digelar di Jakarta.
Forum yang dihadiri sejumlah pejabat, cendekiawan, dan pengusaha bidang ekonomi digital asal Indonesia dan China serta diselenggarakan bersama secara daring dan luring tersebut mengusung tema “Perhubungan, Pertukaran, dan Kerja Sama”, dan mengadakan dialog serta diskusi mengenai memperdalam kerja sama kedua negara di bidang ekonomi digital dan berbagi manfaat dari perkembangan ekonomi digital.
Tahun ini menandai 30 tahun sejak China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjalin hubungan dialog. Skala perdagangan China-ASEAN melonjak 85 kali lipat selama 30 tahun terakhir. Selain perdagangan tradisional, kota cerdas, 5G, kecerdasan buatan (AI), dan bisnis digital sudah menjadi titik baru dalam kerja sama kedua pihak tersebut serta berkontribusi bagi perkembangan ekonomi dan sosial kedua pihak.
Menurut Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, salah satu strategi penting yang dirancang negara-negara ASEAN untuk pulih dari pandemi adalah mempercepat dan mewujudkan transformasi digital di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama China-ASEAN dalam ekonomi digital memainkan peran penting untuk perkembangan hubungan kedua pihak dan akan memberi dorongan bagi transformasi digital ASEAN.
“Saat ini, Indonesia sedang mempercepat pembangunan infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintahan digital, dan lain-lain. Upaya tersebut sangat searah dengan pembangunan Jalur Sutra Digital yang melibatkan ASEAN,” kata Kepala Biro Pengembangan Mahadata Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, sembari menekankan bahwa ada banyak bidang kerja sama yang dapat dilakukan China-Indonesia dan potensinya cukup besar.
Pada 2015, China mengusulkan untuk membangun China-ASEAN Information Harbor dengan memperdalam interkonektivitas jaringan, pertukaran informasi, dan kerja sama saling menguntungkan sebagai muatan utamanya. Guangxi pun menjadi pusat informasi China-ASEAN demi mengembangkan ekonomi digital yang lebih luas dan lebih mendalam. China-ASEAN Information Harbor Co., Ltd., yang lazim disebut Dongxin China, menjadi entitas yang mengoperasikan program tersebut.
Menurut Presiden Dongxin China Lu Dongliang, Indonesia memiliki pasar ekonomi digital yang cukup aktif dan merupakan negara penting bagi Dongxin China untuk memperluas bisnisnya di ASEAN. Kendati ada dampak negatif dari COVID-19 dan terhambatnya perjalanan internasional, Dongxin China berhasil mendirikan perusahaannya di Indonesia pada awal 2020, di mana karyawan lokal menjadi pilarnya. Kini perusahaan tersebut sudah menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan mitra-mitra dan pemerintah setempat terkait.
Lu mengatakan bahwa setelah berupaya selama hampir dua tahun, Dongxin China telah melakukan kerja sama yang pragmatis dan nyata dengan berbagai pihak di Indonesia, di antaranya membantu mendirikan ekosistem pendidikan digital yang lengkap di sejumlah besar pesantren keagamaan di Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan logistik lokal untuk memenuhi permintaan pembayaran elektronik yang terus meningkat di Indonesia. Selain itu, Dongxin China telah menjadi mitra Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di bidang kota cerdas.
“Kami akan terus memperdalam kerja sama terkait ekonomi digital dengan pihak-pihak Indonesia. Kerja sama itu akan bersifat multidimensi dengan mencakup bisnis, teknis, program, dan modal, berupaya menjadi penghubung super antara kedua negara dari sisi industri, sumber daya, dan pelanggan di bidang ekonomi digital sehingga kedua negara bisa berbagi manfaat yang didatangkan oleh ekonomi digital,” ujar Lu.
Dalam pidatonya yang disampaikan via tautan video, Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menyatakan bahwa China telah membuahkan hasil cukup besar di bidang IPTEK dan Indonesia juga memiliki potensi besar. Indonesia menyambut dan sepenuhnya mendukung China untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia guna mendorong perkembangan berkelanjutan kedua negara di bidang ekonomi digital. [Xinhua]