MEXICO CITY, Sebuah karavan migran yang berjalan kaki menuju perbatasan Amerika Serikat (AS) melalui Meksiko selatan pada Kamis (4/11) membuat Garda Nasional Meksiko kewalahan ketika berusaha menahan pergerakan mereka. Karavan tersebut kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju Mexico City.
Para migran dan anggota Garda Nasional Meksiko terlibat bentrok di jalan raya yang menghubungkan kota Pijijiapan dan Tonala di Negara Bagian Chiapas. Sedikitnya dua anggota garda terluka dan banyak orang ditangkap dalam bentrokan tersebut, menurut media setempat dan foto-foto yang diunggah di media sosial.
Usai bentrokan tersebut, karavan yang terdiri dari sekitar 4.000 migran yang sebagian besar berasal dari kawasan Amerika Tengah dan Haiti itu meninggalkan Pijijiapan dan bergerak ke utara menuju Tuxtla Gutierrez, ibu kota Chiapas.
Luis Rey Garcia Villagran, seorang aktivis di Center for Human Dignification sekaligus salah satu penyelenggara karavan, mengatakan kepada media setempat bahwa mereka mengharapkan bantuan bus dari para simpatisan agar para migran yang kelelahan dapat melanjutkan perjalanan mereka.
Rombongan itu memulai perjalanannya pada 23 Oktober dari Kota Tapachula yang berbatasan dengan Guatemala, dengan tujuan Mexico City untuk mengurus status imigrasi migran sebelum melanjutkan perjalanan ke perbatasan AS.
Kawasan Amerika Tengah mengalami eksodus yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini. Pada Januari hingga Agustus, Meksiko melaporkan 147.000 lebih migran tanpa dokumen masuk ke wilayahnya. Angka ini tiga kali lipat dari jumlah yang tercatat pada 2020, menurut data pemerintah Meksiko. [Xinhua]