LHASA, Komite Regional Daerah Otonom Xizang dari Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC) pada Sabtu (13/7) mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyatakan kemarahan besar dan penentangan tegas terhadap Amerika Serikat (AS) atas pengesahan rancangan undang-undang (UU) mengenai Xizang.
Undang-undang yang disebut sebagai “UU Mempromosikan Penyelesaian Sengketa Tibet-China (Promoting a Resolution to the Tibet-China Dispute Act)” tersebut sangat mencampuri urusan dalam negeri China, secara sewenang-wenang mencemarkan dan menyerang kebijakan China terkait Xizang, serta mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kekuatan separatis “kemerdekaan Tibet”, papar pernyataan itu.
China adalah negara multietnis yang bersatu, dan Xizang telah menjadi bagian integral dari China sejak zaman kuno. Sejak Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-18 pada 2012, Xizang telah memberantas kemiskinan absolut untuk pertama kalinya dalam sejarah, serta mengalami stabilitas politik dan sosial, pembangunan ekonomi, persatuan etnis dan kerukunan beragama, sebut pernyataan itu.
Kebahagiaan masyarakat adalah hak asasi manusia yang paling utama, dan masyarakat Xizang-lah yang paling berhak memiliki pendapat atas hal ini, lanjut pernyataan itu, seraya menekankan bahwa urusan Xizang adalah murni urusan internal China dan campur tangan pihak luar tidak akan ditoleransi.
Pernyataan itu mengatakan fakta bahwa Xizang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari China sejak zaman kuno tidak akan pernah berubah bagaimana pun AS mencampuradukkan yang benar dan yang salah, serta memutarbalikkan fakta.
“Kami dengan sungguh-sungguh menuntut agar AS mematuhi komitmennya untuk mengakui bahwa Xizang adalah bagian dari China dan tidak mendukung ‘kemerdekaan Tibet’.” Selesai