CANBERRA – Badan ilmu pengetahuan nasional Australia telah merilis sebuah rencana untuk mengembangkan industri serangga yang dapat dimakan (edible).
Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) serta Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) Australia pada Kamis (29/4) mengumumkan rencana untuk “pertumbuhan strategis” industri serangga yang dapat dimakan, yang tergolong industri baru berkembang.
“Pasar serangga yang dapat dimakan global diperkirakan akan mencapai nilai 1,4 miliar dolar Australia (1 dolar Australia = Rp11.252) pada 2023. Eropa dan Amerika Serikat (AS) memimpin pasar dunia barat, dengan keberadaan lebih dari 400 bisnis terkait serangga yang dapat dimakan,” ujar Rocio Ponce Reyes, salah satu penulis laporan dari CSIRO, dalam rilis media.
“Serangga memiliki profil nutrisi bernilai tinggi, dan kaya akan protein, asam lemak omega-3, zat besi, seng, asam folat, serta vitamin B12, C, dan E.”
“Serangga juga melengkapi asupan makanan kita yang telah ada karena sehat, ramah lingkungan, dan kaya akan sumber protein alternatif.”
Menurut laporan tersebut, lebih dari 2.100 spesies serangga saat ini dikonsumsi oleh 2 miliar orang dari sekitar 130 negara dan kawasan, termasuk 60 spesies asli yang dikonsumsi oleh penduduk asli Australia.
Laporan itu menjabarkan kerangka kerja untuk bagaimana masyarakat pribumi, bisnis serangga, peneliti, dan pembuat kebijakan dapat berkolaborasi untuk membangun industri Australia dan mengidentifikasi berbagai tantangan, seperti selera konsumen dan skalabilitas.
“Rencana ini mempergunakan keahlian ilmuwan Australia dan internasional, masyarakat Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres, peternak serangga, pemimpin industri pengolahan makanan, dan para koki untuk memanfaatkan tantangan serta peluang yang dihadirkan oleh salah satu sumber protein terkaya di dunia dan zat gizi mikro lainnya,” kata ahli entomologi CSIRO Bryan Lessard.
“Australia memiliki keanekaragaman serangga asli yang tinggi. Bekerja sama dengan perusahaan First Nations, banyak spesies berpotensi untuk dipanen secara berkelanjutan atau dibiakkan di pertanian-pertanian berdampak rendah, untuk diubah menjadi makanan Australia yang baru dan lezat bagi kita dan hewan peliharaan kita.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing. (XHTV)