BARCELONA – Para arkeolog dari Universitas Cadiz menemukan reruntuhan pemandian Romawi berusia hampir 2.000 tahun dengan kondisi yang masih terawat baik di daerah Cape Trafalgar, Spanyol barat daya. Para peneliti mengatakan mereka menemukan reruntuhan tersebut secara kebetulan saat menyurvei daerah itu, dan menemukan struktur setinggi 4 meter dari periode Romawi yang terkubur pasir. Reruntuhan itu masih memiliki dinding, jendela, dan pintu yang utuh.
Ukuran kompleks pemandian tersebut, yang memiliki ruang-ruang yang dipanaskan menggunakan sistem pemanas yang menghasilkan arus udara panas, menunjukkan bahwa area itu ternyata lebih penting bagi pemukim Romawi setempat dari yang diperkirakan sebelumnya.
DARIO BERNAL, Profesor Arkeologi di Universitas Cadiz : “Daerah ini belum pernah digali sebelumnya dan hasil penelitian tersebut sungguh spektakuler dan tidak terduga. Ini salah satu daerah pantai yang paling banyak dikunjungi di Andalusia, dan tidak ada yang mengira ada peninggalan arkeologi kuno bersejarah di sana.”
Namun, pemandian ini bukan satu-satunya harta peninggalan arkeologi yang ditemukan para peneliti. Selain reruntuhan tersebut, mereka juga menemukan makam Zaman Perunggu berusia 4.000 tahun yang masih utuh, dan sebuah menara pertahanan dari periode Abad Pertengahan akhir.
“Yang penting tentang penemuan ini adalah kondisinya yang masih terjaga, khususnya pada pemandian Romawi, yang sungguh luar biasa.”
Menurut para peneliti, reruntuhan itu berkaitan dengan budidaya ikan dan pengasinan di daerah pesisir tersebut pada masa itu, dan mereka berharap penelitian lebih lanjut akan menyingkap rahasia industri yang begitu penting bagi masyarakat Romawi kala itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Barcelona. (XHTV)