“Politik AS telah menjelma menjadi permainan ‘orang dalam’ untuk mendukung lobi-lobi kalangan super kaya dan korporat dengan mengorbankan mayoritas warga,” tulis seorang akademisi terkenal asal AS dalam artikel opini yang dipublikasikan pada Selasa di harian Arab News.
WASHINGTON, Amerika Serikat (AS) telah menjadi sebuah negara bagi orang kaya, oleh orang kaya, dan untuk orang kaya, yang gagal mendorong kesejahteraan umum dan akan membuahkan lebih banyak ketegangan global, tutur seorang akademisi ternama asal AS.
Krisis terdalam AS bersifat politis, yakni kegagalan lembaga politik Amerika untuk “mendorong kesejahteraan umum” seperti yang dijanjikan oleh Konstitusi AS, tulis Profesor Jeffrey D. Sachs, Direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Columbia.
“Politik AS telah menjelma menjadi permainan ‘orang dalam’ untuk mendukung lobi-lobi kalangan super kaya dan korporat dengan mengorbankan mayoritas warga,” papar Sachs dalam sebuah artikel opini yang dipublikasikan pada Selasa (21/12) di harian Arab News.
Menyimpang dari jalur demokrasi sosial dan pembangunan berkelanjutan, AS melaju di jalur yang ditandai oleh “korupsi politik, oligarki, kesenjangan yang semakin melebar antara si kaya dan si miskin, meremehkan isu lingkungan, dan penolakan untuk membatasi perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” ujar profesor tersebut.
Korupsi politik dan pengabaian sosial yang berlangsung selama puluhan tahun mengakibatkan perpecahan sosial di AS, yang mengarah pada “epidemi kematian akibat keputusasaan termasuk overdosis obat-obatan dan bunuh diri, menurunnya angka harapan hidup, dan melonjaknya tingkat depresi, terutama di kalangan kaum muda,” imbuhnya.
Selain itu, “gejolak di AS memiliki implikasi internasional yang mengganggu,” kata Sach, menambahkan bahwa keagresifan bipartisan Washington hanya akan menghasilkan lebih banyak ketegangan di tingkat global dan bahaya konflik baru, alih-alih keamanan atau solusi nyata terhadap semua permasalahan global yang mendesak. [Xinhua]