PBB – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Sabtu (27/3) mengimbau umat manusia untuk berdamai dengan alam, ketika negara-negara di seluruh dunia memperingati Earth Hour dengan mematikan lampu mereka pada pukul 20.30 waktu setempat dan membuat dunia gelap gulita.
Dalam pesannya untuk menandai acara tersebut, yang menurut PBB dapat mendorong individu, komunitas, dan bisnis untuk mematikan lampu listrik yang tidak penting selama satu jam, Guterres mengatakan bahwa “kita semua harus melakukan bagian kita untuk melindungi planet ini.”
“Tanpa bantuan alam, kita tidak dapat berkembang atau bahkan bertahan hidup di Bumi ini,” ujarnya.
Sembari memperingatkan bahwa gangguan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi “mengancam kehidupan, pekerjaan, dan kesehatan,” sang sekjen menyebut 2021 sebagai “tahun untuk mengubah haluan.”
“Saatnya mengevaluasi kembali dan mengatur ulang hubungan kita dengan alam,” tambahnya.
Guterres juga menegaskan bahwa solusi “tersedia, terjangkau, praktis, dan realistis.”
“Kita dapat menyediakan energi terbarukan dan sistem pangan berkelanjutan untuk semua. Kita dapat mengurangi emisi dan menggunakan solusi berbasis alam untuk membantu kita membangun dunia yang lebih tangguh dan netral karbon,” katanya.
Singkatnya, bersama-sama, dunia dapat “membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.”
Guterres mengingatkan bahwa “tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar” dan mengatakan bahwa “PBB bangga bergabung dalam upaya global untuk memperingati Earth Hour.”
“Di tahun yang ‘berhasil atau tidak’ ini, biarlah tindakan dan suara Anda mengirimkan pesan yang jelas kepada para pemimpin di mana pun bahwa sekaranglah saatnya untuk menjadi berani dan ambisius,” ujarnya.
“Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita bertekad untuk melindungi satu-satunya rumah milik kita bersama ini,” pungkas sekjen itu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, PBB menjadwalkan memadamkan lampu di kantor pusatnya di New York pada pukul 20.30 waktu setempat. [Xinhua]