Saham Tokyo anjlok pada Senin (7/4), dengan indeks acuan Nikkei Jepang mengalami penurunan poin terbesar ketiga dalam sejarah, di tengah kemerosotan pasar global akibat kekhawatiran perang dagang besar-besaran dan resesi ekonomi global yang dipicu oleh kenaikan tarif AS yang semakin meningkat.
Indeks saham acuan Jepang, Nikkei Stock Average atau Nikkei 225, ditutup merosot 2.644,00 poin atau 7,83 persen dari angka Jumat (4/4) sebesar 31.136,58, yang merupakan level penutupan terendah sejak 31 Oktober 2023.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas ditutup dengan 193,40 poin atau 7,79 persen lebih rendah di angka 2.288,66.
Aksi jual yang dipicu kepanikan melanda pasar saham menyusul kemerosotan di Wall Street pada Jumat itu, seiring dengan diberlakukannya “tarif resiprokal” AS yang memicu kekhawatiran akan perang dagang dan memburuknya perekonomian global.
Kemerosotan Nikkei ini merupakan yang terbesar sejak penurunan 3.836 poin yang tercatat pada 20 Oktober 1987, sehari setelah anjloknya pasar saham Black Monday.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)