GAZA/YERUSALEM, 14 April (Xinhua) — Serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza City pada Minggu (13/4) pagi waktu setempat, merusak infrastruktur medis utama dan membuat fasilitas tersebut lumpuh tidak beroperasi, menurut sumber-sumber medis Palestina dan sejumlah saksi mata.
Militer Israel mengatakan serangan tersebut menargetkan “sebuah pusat komando dan kontrol Hamas” yang terletak di dalam kompleks rumah sakit. Dalam sebuah pernyataan bersama, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan Badan Keamanan Israel (Israel Security Agency/ISA) menyatakan bahwa anggota Hamas telah menggunakan fasilitas tersebut untuk mengoordinasikan serangan.
Seorang anggota staf medis mengatakan kepada Xinhua secara anonim bahwa militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi tidak lama sebelum melancarkan serangan tersebut. Serangan itu menghantam departemen operasi bedah rumah sakit dan sebuah unit penghasil oksigen, mengakibatkan kerusakan parah di beberapa bagian fasilitas tersebut.
“Dua departemen yang menjadi target itu telah hancur, dan rumah sakitnya tidak dapat beroperasi lagi,” ungkap seorang staf. Sebelum serangan terjadi, fasilitas tersebut menampung para pasien, warga sipil yang terluka, dan ratusan pengungsi, imbuhnya.
Munir al-Barsh, direktur jenderal Layanan Kesehatan di Gaza, menuturkan kekacauan proses evakuasi yang dilakukan di tengah pengeboman yang terus berlangsung. Dia mengatakan seorang anak yang dipindahkan dari lokasi tersebut meninggal dunia di tengah proses evakuasi. Menurut penuturan para saksi mata, evakuasi berlangsung di tengah kepulan asap, api, dan puing-puing yang berjatuhan.
Militer Israel menyatakan mereka menggunakan amunisi berpemandu presisi (precision-guided munition) dan melakukan pengintaian udara sebelum melancarkan serangan guna mengurangi risiko terhadap warga sipil dan staf medis. Mereka juga menambahkan bahwa sebelum serangan, mereka telah mengeluarkan peringatan di area tersebut.
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza mengecam serangan itu, menyebutnya sebagai “kejahatan perang” serta menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab. Mereka mengeklaim serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap sektor kesehatan di Gaza. Otoritas kesehatan setempat juga mengimbau organisasi-organisasi internasional untuk melindungi fasilitas dan tenaga medis.
Sementara itu, otoritas kesehatan di Gaza pada Minggu melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 50.944 orang, dengan 116.156 lainnya terluka. Mereka mencatat 11 kematian dan 111 luka-luka dalam 24 jam terakhir, dan menambahkan bahwa upaya penyelamatan terus terhambat oleh konflik yang sedang berlangsung. Selesai