CANBERRA – Pemerintah Australia telah meminta regulator kesehatan negara itu untuk menyelidiki lebih lanjut kaitan antara vaksin COVID-19 AstraZeneca dan masalah pembekuan darah.
Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly pada Kamis (8/4) mengatakan bahwa Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Australia (Australian Technical Advisory Group on Immunisation/ATAGI) dan Therapeutic Goods Administration (TGA) akan bertemu untuk segera mempertimbangkan temuan Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) tentang kemungkinan hubungan antara vaksin tersebut dan pembekuan darah.
Badan penasihat vaksinasi pemerintah Inggris pada Rabu (7/4) mengatakan bahwa warga Inggris berusia 18-29 tahun akan ditawari alternatif untuk vaksin Oxford-AstraZeneca.
Meskipun ada kekhawatiran, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan manfaat vaksin itu lebih besar daripada risikonya.
“Kita harus mempertimbangkan manfaat positif vaksin-vaksin tersebut. Tetapi apa yang kita lihat di sini adalah kejadian reaksi pembekuan darah sekitar satu hingga lima untuk setiap 1 juta,” katanya kepada awak media di Canberra.
“Jadi, yang akan dilakukan ATAGI adalah mereka akan melihat bukti itu dan mereka, tentu saja, akan mempertimbangkannya dengan manfaat yang sangat positif dari program vaksin itu dan kemudian memberikan saran lebih lanjut.”
Sebelumnya pada Kamis yang sama, Kelly mengatakan temuan itu dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat Australia terhadap vaksin, tetapi menekankan bahwa pembekuan darah tetap “sangat jarang” terjadi.
“Kami pasti menempatkan keselamatan di atas segalanya. Dan seperti yang telah kami lakukan selama pandemi, pemerintah akan dipandu oleh saran itu dan itulah yang akan kami pertimbangkan,” katanya. [Xinhua]